11.799 Anak di Kabupaten Bogor Alami Gizi Buruk

0
933
ilustrasi anak gizi buruk (foto:Ist)

Mandalapos.co.id, Bogor- Dinas Kesehatan mencatat, sebanyak 11.799 anak di Kabupaten Bogor terdata mengalami gizi buruk. Sementara 25.778 anak lainnya terdeteksi stunting. Hasil tersebut diketahui dari bulan penimbangan Balita di masa pandemi per 31 Juli 2021.

Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dr Intan memaparkan, selama masa pandemi pelaksanaan penimbangan dan pengukuran dilakukan melalui kunjungan rumah ke rumah.  Berdasarkan data tersebut, total jumlah balita yang terukur dalam aplikasi sebanyak 207.373 balita.  

Jumlah tersebut masih kurang dari sasaran proyeksi Badan Pusat Statistik. Pada data BPS, proyeksi pengukuran dan penimbangan balita seharusnya sebanyak 530.793 balita.

“Jadi jumlah balita yang terukur di aplikasi baru 39,1 persen. Untuk balita dengan berat kurang yang terukur sebanyak 13.792 atau 6,65 persen, dan stunting 12,57 persen, sisanya gizi buruk sebanyak 5,69 persen,” ujar Intan dilansir dari laman resmi Pemkab Bogor, Jumat (27/8).

Dengan data tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mendorong agar dana desa dapat dimanfaatkan untuk pencegahan stunting. Selain itu dana desa juga dapat dimanfaatkan untuk penyediaan sarana dan prasarana Posyandu.

Intan juga berharap peran aktif TP-PKK dan kader dalam menggerakkan individu serta masyarakat. Selain itu peningkatan upaya advokasi dan perencanaan yang mendukung pemberdayaan masyarakat serta pemutakhiran data dan Informasi juga perlu dilakukan.

“Pemantauan pertumbuhan balita di Posyandu sebagai upaya deteksi dini masalah gizi pada balita perlu dilakukan, sehingga balita yang terdeteksi mengalami gangguan pertumbuhan dirujuk ke tenaga kesehatan segera untuk mendapatkan penanganan. Di situasi pandemi, pemantauan pertumbuhan balita harus tetap dilaksanakan dengan berbagai upaya alternatif untuk memastikan balita terpantau tumbuh kembangnya,” kata Intan. 

Kepala Seksi Advokasi dan Penggerakan Bidang Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana  Maman Supardi menuturkan, salah satu bentuk intervensi  stunting adalah pemberian makanan bergizi seimbang bagi keluarga  risiko stunting. Hal yang dilakukan pemerintah yakni optimalisasi  bahan pangan lokal dalam kegiatan  Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kampung Keluarga Berkualitas. 

***Herman

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini