Mandalapos.co.id – DIebanyak 100 (seratus) kota/kabupaten berhasil mengikuti implementasi program Kota Cerdas (Smart City) tahun 2021 dan 48 kota/kabupaten yang berada pada Kawasan Pariwisata
Prioritas Nasional dan Kawasan Ibu Kota Negara Baru berhasil menyusun masterplan Kota Cerdas (Smart City). Dengan mengikuti gerakan ini, kota/kabupaten tersebut telah memiliki rencana induk (masterplan) pembangunan berbasis smart city yang akan mengakselerasi industri pariwisata sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.
Demikian dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Jhonny Gerard Plate saat puncak acara “Indonesia Smart City Conference” di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Tangerang, Selasa (14/12/21) kemarin.
Menurut Jhonny, atas keberhasilan mengikuti Gerakan Menuju Smart City 2021, pemimpin daerah dari kota/kabupaten tersebut mendapat penghargaan dari Pemerintah Pusat sebagai bentuk apresiasi.
Gerakan Menuju Smart City sendiri adalah gerakan yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan didukung kementerian terkait seperti Kementerian Keuangan, Kementerian PAN-RB, Kementerian PUPR, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bappenas, Kantor Staf Kepresidenan, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Jhonny menjelaskan, gerakan ini bertujuan membimbing pemerintah kota/kabupaten terpilih dalam membuat rencana induk pembangunan berbasis smart city. Rencana induk ini disusun berdasarkan tantangan serta potensi masing-masing kota/kabupaten, selain itu Kementerian Kominfo juga melakukan evaluasi implementasi program smart city untuk mengukur dampak langsung program smart city yang dirasakan oleh masyarakat.
Sementara itu, Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Semuel Abrijani mengatakan, “Pandemi yang terjadi saat ini membuat industri pariwisata Tanah Air sangat terpukul. Menurut data dari Kemenparekraf, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2020 tercatat hanya 4.052.000 orang atau turun 75 persen dibanding tahun sebelumnya,” ungkap Semuel.
Untuk membangkitkan kembali industri pariwisata di Indonesia, katanya, dibutuhkan partisipasi semua pihak, termasuk Gerakan Menuju Smart City.
“Melalui serangkaian bimbingan teknis, tim ahli telah membimbing pemerintah daerah dalam memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk membangkitkan kembali industri pariwisata,” tambah Semuel.
Contohnya, ujar Semuel, dengan mempromosikan objek wisata melalui platform digital, pengembangan aplikasi untuk UMKM, atau meningkatkan literasi digital dari warga. Semua program dalam rencana induk ini mengacu pada enam dimensi Smart City, yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society, dan Smart Environment.
Dengan rencana yang tertata dan komprehensif tersebut, jelasnya, diharapkan inisiatif Smart City tidak hanya bermanfaat bagi wisatawan, namun juga masyarakat setempat.
Semua inisiatif dari pemerintah daerah yang telah mengikuti Gerakan Menuju Smart City dapat dilihat melalui pameran virtual yang berlangsung pada 14-28 Desember 2021. Pada pameran virtual ini, publik dapat mengetahui pencapaian maupun rencana dari masing-masing daerah. Pengunjung pameran juga dapat berinteraksi dengan wakil dari tiap daerah, yang diharapkan dapat membuka ruang kolaborasi bagi semua pihak.
“Smart city bukan soal teknologi. Smart city adalah sebuah inisiatif yang bertumpu pada inovasi dan kolaborasi, dengan tujuan utama meningkatkan taraf hidup seluruh warga. Teknologi lebih sebagai enabler yang mempercepat perwujudan mimpi tersebut,” Menteri Jhonny.
“Karena itu, penting bagi Gerakan Menuju Smart City untuk terus bergulir dan melibatkan semua pemangku kepentingan. Demi kemajuan seluruh warga negara, demi kemajuan Indonesia,” tutup Johnny G. Plate. ***(Resman S / Kominfo)