Mandalapos.co.id, Indramayu – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) BPR- KR Indramayu, menyalurkan fasilitas pembiayaan tanpa agunan Kredit Usaha Warung Kecil (KRUWCIL) kepada sejumlah nasabah di Desa Jangga dan Muntur, Kecamatan Losarang. Penyaluran kredit dilakukan di kantor Cabang Losarang Senin (20/01/21).
Penyaluran pembiayaan ini merupakan untuk yang kesekian kalinya. Sebelumnya, BPR KR telah melakukan pencairan Kredit KRUWCIL di 16 cabang. Pencairan yang banyak itu menandakan tingginya minat masyarakat terhadap salah satu program dari 10 Program Unggulan Bupati Indramayu Nina Agustina, yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pelaku UMKM.
Memberikan bantuan pinjaman permodalan melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) BPR KR Indramayu dengan plafon pinjaman mulai Rp500.000 sampai dengan Rp 5.000.000 dengan maksimal tenor 24 bulan.
Kepala Biro Operasional BPR KR Indramayu H. Kamas mengatakan, penyaluran Kredit ke UMKM ini dilakukan untuk mendorong upaya masyarakat yang berstatus sebagai pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar mereka mendapatkan suntikan permodalan guna mengembangkan usahanya.
Pencairan kredit di masa pandemi COVID-19 juga merupakan bagian dari implementasi program unggulan Bupati Indramayu.
“Sebagai perusahaan umum Daerah (Perumda) yang sahamnya 100 persen milik Pemkab Indramayu, sepatunya wajib melaksanakan instruksi bupati untuk mendukung penuh program-program Ibu Bupati,” ungkapnya.
Sementara itu, Staf Bupati Indramayu Bidang UMKM Ato Susanto yang juga selaku pendamping program kruwcil dan UMKM mengatakan, sebagai agen penggerak, pihaknya siap melaksanakan tanggung jawab untuk memberikan dukungan penuh kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya, terutama di masa pandemi COVID-19 di mana para pelaku UMKM sangat membutuhkan bantuan untuk memperkuat struktur permodalan usaha mereka dari ancaman krisis.
“Kami juga akan memastikan penyaluran pembiayaan ini dapat memberikan manfaat sebaik-baiknya sehingga para pelaku usaha dapat mengembangkan skala usaha mereka, dan memonitoring penyalurannya agar tidak terjadi penyimpangan dalam realisasinya,” katanya.
Dukungan BPR KR terhadap pelaku UMKM ini tak hanya diberikan melalui fasilitas pembiayaan. Namun juga melalui penyuluhan dan pendampingan usaha kepada para mitra. Lewat serangkaian pendampingan yang dilakukan, BPR KR Indramayu hendak memastikan para pelaku usaha dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya akses permodalan yang telah diperoleh.
Pendampingan juga akan memberi dampak berkesinambungan bagi para pelaku usaha.
Untuk mengakses permodalan lewat Kredit KRUWCIL, masyarakat Indramayu dapat mengajukan dengan membentuk kelompok dengan jumlah anggota minimal 5 orang dan maksimal 10 orang. Setiap orang dalam kelompok bisa mengajukan kredit hingga Rp5.000.000. Pinjaman ini ditujukan bagi pelaku UMKM di Indramayu khususnya usaha dengan skala mikro dengan jangka waktu maksimal 12 bulan.
Masyarakat yang berminat mengajukan pinjaman hanya menyiapkan persyaratan berupa KTP, KK dan surat menikah bagi yang telah menikah.
Pinjaman ini pun hanya mengenakan biaya administrasi dan bunga 1 persen per bulan yang dibayar cicilan pokok sampai jangka waktu pinjaman berakhir. Sebelum pinjaman diberikan, pelaku usaha yang telah memenuhi persyaratan akan terlebih dahulu diberikan seleksi pelatihan keuangan mikro guna meningkatkan kualitas pelaku UMKM di Indramayu.
Kemudahan fasilitas yang ditawarkan membuat Kredit KRUWCIL selalu menjadi primadona. Sejak pertama kali diluncurkan di awal kepemimpinan Bupati Nina Agustina, tercatat jumlah pembiayaan Kredit KRUWCIL yang telah tersalurkan tersebut menyentuh 471 warga penerima manfaat dari masing-masing 17 cabang BPR KR di wilayah Indramayu. ***(Resman /Diskominfo)