MANDALAPOS.co.id, Kabupaten Pekalongan – Lahan seluas 5 hektare di Dukuh Bodas, Desa Bodas, Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, terus bergerak. Tak hanya di lahan pertanian, tanah bergerak juga terjadi di permukiman. Setidaknya 86 KK terdampak, sebagian memilih mengungsi.
“Retakan tanah di permukiman menyusul adanya tanah longsor di lahan pertanian warga Dusun Bodas. Tanah terus bergerak hingga Senin malam, mengakibatkan tanah di puluhan rumah rusak,” kata Staf Pemerintahan Desa Bodas, Handoyo, kepada detikcom, Selasa (15/12/2020).
Menurutnya, keretakan tanah di pemukiman warga, terjadi sejak Senin pagi (14/12), sekitar pukul 09.00 WIB. Keretakan dan longsor, pertama ditemui di lahan dan kebun warga seluas 5 hektare. Kemudian, tanah terus bergerak ke pemukiman warga.
“Ada 86 KK yang terdampak. Ada yang mengungsi karena takut tinggal di rumah. Tanah masih terus bergerak. Total luasan lahan dan pemukiman warga, sekitar 5 hektar. Kalau lahan (pertanian) sebelumnya pada malam Senin telah longsor,” kata Handoyo.
Puluhan rumah yang terdampak tegakan tanah ini, terjadi di Dukuh Bodas I, RT 01, RT 02 dan Bodas II di RT 03.
“Sebelumnya, intensitas hujan yang tinggi, mengakibatkan lahan longsor. Kalau yang longsor terjadi pada malam Senin. Kemudian tanah retak menuju ke permukiman dan mengenai rumah-rumah pada Senin pagi,” katanya.
Cuaca di lokasi terus diguyur hujan. Karenanya rumah-rumah yang retak dan ambles ditinggalkan oleh warga untuk mengungsi untuk menghindari risiko terburuk.
“Tanah masih bergerak. Warga ada yang mengungsi ke tempat yang lebih aman. Warga membawa kasur, alat dapur diambil, karena ini masih ada pergerakan lagi. Rumah warga sini, kebayakan rumah semi permanen sehingga takut bila roboh. Makanya ada yang mengungsi,” jelasnya.
Sumber : news.detik.com