Mandalapos.co.id, Purwakarta – Salah seorang staf di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta, bersikap arogan ke wartawan media mandalapos, Moch. Indrawan. Sikap oknum tersebutpun tak mencerminkan sebagai seorang yang bekerja di kantor yang mengurusi hal-hal di bidang keagamaan.
“Pada Sabtu sekitar pukul 13.34 Wib saya menelpon seorang staf keuangan kantor Kemenag Purwakarta berinisial N. Saya kenal dengan beliau karena waktu itu saya pernah memberitakan tentang kejadian yang menimpa ibu ini, saat itu dia dirampok di dekat kantornya, seusai mengambil uang dari Bank BRI Pasar Rebo, “ tutur Indra kepada redaksi mandalapos, Sabtu (20/2).
Namun, tujuan wartawan yang akrab dipanggil Indra ini, yakni menanyakan nomor Kepala Kantor Kemenag ke oknum staf tersebut.
“Karena nomor kontak person orang Kemenag yang saya punya cuma ibu ini, akhirnya saya nanya ke dia, ibu ini bilang tidak punya, lalu saya menanyakan nomor pegawai Kemenag lain nya untuk bertanya terkait kegiatan yang akan diselenggarakan Kemenag, tetapi ibu itu malah marah ke saya seolah saya pukul, dan tiba-tiba telepon dimatikan dan diblokir WhatsApp saya,” terang Indra.
Indra yang merasa tidak melakukan kesalahan apapun, menggunakan nomor WhatsApp lainnya menghubungi oknum staf tersebut, untuk menanyakan maksudnya memblokir nomor Indra.
“Saya pun jadi tersulut emosi gara-gara kelakuan ibu ini, saya bilang bukan nya berterima kasih malah arogan, dulu ngemis minta tolong pagi-pagi minta diusut si perampok nya, tapi apa yang terjadi inilah timbal baliknya?” ujar Indra.
Seakan tak peduli dengan ucapan Indra, oknum staff tersebut malah menantang Indra agar melaporkannya.
“silahkan laporkan saya, saya tidak takut media, kalau ada berita kan bagus buat anda,” tutur Indra menirukan perkataan staf tersebut.
“Saya jawab, siapa bilang berita buat saya, berita buat diketahui oleh masyarakat luas agar kejadian yang menimpa ibu tidak terjadi sama orang lain,tapi dia terus berkoar-koar, katanya saya tidak takut sama kamu juga media-media lainya,” ucap Indra.
Tak sampai disitu, oknum staf tersebut justru semakin meremehkan Indra sebagai wartawan dengan mentransfer uang.
“ Jadi intinya bapak ini ingin uang ya? ya sudah saya kasih. Lalu saya bilang, Bu saya hanya minta nomor telpon yang bersangkutan bukan uang, tiba-tiba dia transfer 50 ribu, Saya kembalikan, ” ungkapnya.
Indra pun mencoba mencari nomor telepon Kepala Kemenag dari rekannya di Pemkab Purwakarta, namun hanya nomor Humas Kemenag yang didapatinya.
Menghubungi Humas Kantor Kemenag Purwakarta, Asep Sunandar Nugraha, Indra pun mengaku disambut baik. Bahkan, pertanyaannya terkait kegiatan yang akan digelar oleh Kemenag Purwakarta juga dijawab Asep dengan jelas.
Kepada Asep, Indra bercerita detail atas perlakuan salah satu staf kemenag yang dinilainya arogan dan meremehkannya sebagai wartawan.
“Oh kenal itu staf keuangan, baik pak Indra akan saya tegur dia jika sudah masuk kantor,” tutur Indra menirukan perkataan Asep.
Atas perkataan kasar dan sikap meremehkan wartawan yang dilakukan oleh oknum staf Kantor Kementerian Agama Purwakarta, Indra pun berharap ada tindakan tegas dari pimpinan Kemenag dan permintaan maaf dari oknum tersebut kepada awak media. *** Red