Mandalapos.co.id, Indramayu – Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar menyampaikan keinginannya agar Boneka Kokeshi Adat Ngarot karya warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Indramayu menjadi souvenir khas kebanggaan masyarakat Indramayu.
Hal itu diutarakannya saat menerima audiensi jajaran Lapas Kelas IIB Indramayu didampingi Pimpinan Bank Jabar dan Banten (BJB) Cabang Indramayu dan Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Indramayu di Pendopo Indramayu, Selasa (8/3/2022).
Dalam kesempatan ini Bupati Indramayu Nina Agustina mengungkapkan, Boneka Kokeshi yang dibuat langsung warga binaan Lapas Kelas IIB Indramayu sangat menarik dan bagus untuk dijadikan souvenir.
“Bagus untuk souvenir Indramayu, lucu amat, beneran deh, seperti di Korea dan di Jepang,” katanya dengan gembira sembari memegang dan melihat langsung Boneka Kokeshi ditangannya.
Nina meminta juga, kreativitas yang dilakukan warga binaan Lapas Kelas IIB Indramayu bisa dikembangkan, bahkan untuk memperkenalkan Boneka Kokeshi adat ngarot ini bisa mengikuti penyelenggaraan festival.
“Mungkin berkelanjutan, jangan sampai berhenti. Kan sayang, nanti mungkin bisa ikut festival. Ini sudah bagus tinggal packagingnya biar semakin menarik,” pesannya.
Sementara itu Kepala Lapas Kelas IIB Indramayu Beni Hidayat mengatakan, kunjungannya di Pendopo Indramayu yang pertama untuk bersilaturahmi dan lapor diri kepada Bupati Indramayu Nina Agustina karena dirinya baru melaksanakan tugas.
“Pertemuan ini yang pertama bersilaturahmi dan lapor diri kepada Bupati Indramayu, karena saya baru melaksanakan tugas di Indramayu, sehingga kemudian kita bersama-sama bersinergi untuk mendukung program Pemerintah Kabupaten Indramayu,” katanya.
Beni menerangkan, awal mula tercetus untuk membuat boneka kokeshi terinspirasi dari foto Bupati Indramayu Nina Agustina mengenakan kostum Gadis Ngarot, sehingga dirinya pun menantang warga binaan Lapas Kelas IIB Indramayu untuk membuat boneka tersebut dengan tema Adat Ngarot dan dengan kreativitas yang tinggi akhirnya berhasil dibuat.
“Awal mula saya melihat foto Ibu Bupati Indramayu memakai pakaian gadis ngarot, kemudian saya berfikir dan saya tawarkan kepada warga binaan kita tantang warga binaan apakah bisa mengaplikasikan dan Alhamdulillah berhasil,” tambahnya.
Untuk mengoptimalkan Boneka Kokeshi ini pihaknya akan terus mengembangkan segala kekurangan yang menjadi masukan dari Bupati Indramayu Nina Agustina, bahkan setelah Boneka Kokeshi pihaknya akan menggali potensi budaya khas Indramayu lainnya menjadi suatu karya yang dibuat langsung oleh warga binaan Lapas Kelas IIB Indramayu.
“Boneka Kokeshi Adat Ngarot ini baru dilakukan 1 bulan, Insyallah akan terus dikembangkan karena tadi ada beberapa masukan dari Ibu Bupati Indramayu. Selain Boneka Kokeshi kita ada beberapa yang akan dikembangkan terutama yang menyangkut budaya khas Indramayu, yang terpenting kita gali terlebih dahulu nanti kita perdalam dan terus dikembangkan,” tandasnya. ***Resman.S