Mandalapos.co.id, Natuna – Bupati Natuna, Wan Siswandi terima kunjungan dari jajaran BPJS Pusat, Kamis (10/3) di ruang rapat kantor bupati Natuna.
Wan Siswandi didampingi oleh sekda Natuna, Boy Wijanarko, Kepala Disnakertrans Husaini dan beberapa Kepala OPD Pemda Natuna, menyambut baik beberapa program yang ditawarkan oleh BPJS Ketenagakerjaan RI.
Wan Siswandi menyadari, pentingnya jaminan ketenagakerjaan mengingat adanya resiko kecelakaan dalam bekerja dan bahkan beresiko meninggal dunia.
Demikian melihat kemampuan daerah saat ini, Wan Siswandi akan mempelajari hal tersebut agar dapat memberikan perlindungan tenaga kerja untuk mendapatkan jaminan sosial dari BPJS.
“Bentuk kepedulian kami terhadap jaminan kesehatan kepada masyarakat sudah kita lakukan dengan menanggung BPJS kesehatan sebanyak 46 ribu orang,” ungkap Wan Siswandi.
Data yang diperoleh media ini, di Kabupaten Natuna saat ini terdapat 35 ribu tenaga kerja. Sebanyak 14 ribu sudah menjadi peserta BPJS dan sisanya terdapat 21 ribu yang belum menjadi peserta BPJS.
“Seperti pada BPJS Kesehatan, kita juga akan mengupayakan perlindungan ketenagakerjaan ini melalui kementerian terkait, sehingga beban APBD sedikit ringan, kalau untuk masyarakat gak ada salahnya,” ungkap Wan Siswandi yang juga ingin para pekerja di Natuna mendapat jaminan ketenagakerjaan.
Sementara itu, Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan, Asep Rahmat Suwandha, menyampaikan apresiasinya kepada Kabupaten Natuna yang sebagian besar telah mengikuti beberapa program BPJS ketenagakerjaan, seperti jaminan kecelakaan dan kematian dalam melaksanakan tugas pekerjaan.
“Nah memang di Natuna masih ada sekitar 21 ribu pekerja yang belum menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan. Kita yakin dan percaya pemerintah daerah akan dapat mencari solusi terkait hal ini,” terang Asep Rahmat Suwandha.
Dirinya juga sepakat, tentang wacana bupati Natuna untuk mengajukan para pekerja yang belum menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan ke pihak kementerian terkait.
“Sebagai contoh, nelayan juga bisa mengajukan ke pihak Kementerian Kelautan Perikanan. Begitu juga bagi para petani bisa minta bantu ke Kementerian Pertanian,” terang Asep.
Kegiatan tersebut juga diisi dengan pemberian beasiswa kepada dua orang anak dari peserta BPJS ketenagakerjaan yang meninggal dunia. Keduanya dapat beasiswa dari sekolah dasar hingga Perguruan Tinggi. ***Alfian (ADVETORIAL)
