Ngopi Bareng, Para Tokoh ini Bahas Isu Hangat Seputar Anambas

0
765

Mandalapos.co.id, Anambas — Pagi Jum’at (18/3) lalu lalang kendaraan di Jalan Hang Tuah Tarempa , Kabupaten Kepulauan Anambas, cukup ramai. Tak kalah ramai, kedai-kedai kopi di sekitar Tarempa dikunjungi oleh pelanggannya. Salah satunya kedai kopi Ester.

Namun ada yang menarik, di kedai kopi Ester ini duduk bersama para Tokoh Masyarakat, mulai dari Tokoh Adat hingga Tokoh Politik Kabupaten Kepulauan Anambas. Di antaranya, Anggota DPRD Anambas, Ahmad Yani dan Jasril Jamal, Advokat Ameng , Tokoh Partai PKS Anambas, Arpandi, Bendahara LAM, Hakim, Kepala Desa Mubur, dan Tokoh Partai PBB, Taufik Hidayah.

Tak sekedar Ngopi, obrolan para tokoh itu untuk mempererat silaturahmi, sekaligus membahas isu hangat yang beredar di Anambas, khususnya menjelang bulan Ramadhan. Setidaknya begitulah kata Anggota DPRD Anambas, Jasril Jamal.

Salah satu isu hangat yang dibahas oleh para tokoh tersebut, ungkap Jasril, yakni terkait pengurangan kuota BBM jenis Solar untuk Kepulauan Anambas.

Meski baru isu, menurut Politisi Partai PAN ini, hal tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi para nelayan, yang notabenenya harus menggunakan solar sebagai BBM Pompongnya (perahu motor) ketika pergi melaut.

“Menindaklanjuti ini kami akan berkoordinasi, kita akan duduk bersama antara Pemda, DPRD, dan Pengusaha. Apa solusi untuk kuota minyak solar ini, kita minta seperti biasa lah supaya nelayan kita bisa tetap melaut,” ujar Jasril kepada mandalapos.

Tak hanya isu soal minyak solar, ketersediaan dan harga sembako jelang Ramadhan juga menjadi pembahasan para tokoh di Kedai Kopi Ester itu. Jasril mengatakan, DPRD akan turun langsung ke lapangan untuk mengecek keadaan sembako di Kepulauan Anambas.

“Pedagang mengambil keuntungan itu sah-sah saja, tetapi jangan sampai lah yang membebankan masyarakat kurang mampu. Apalagi dalam kondisi Pandemi Covid-19 seperti ini. Boleh mereka mengambil keuntungan, tapi janganlah terlalu besar,” tutur Wakil Ketua Komisi II DPRD Anambas itu.

“Nanti kita akan koordinasi dengan Disperindag dan juga agen sembako,” imbuhnya.

Di tempat terpisah, Nasir Nelayan dari Pulau Nyamuk, mengaku tidak setuju jika kuota BBM Solar untuk Kepulauan Anambas dikurangi.

“Yang ada saja kadang tak cukup, ada yang tak kebagian,apalagi dikurangi. Jadi bagaimana kita mau cari makan di laut,” ujarnya.

Dirinyapun berharap, Pemda setempat bersama DPRD bisa mencarikan solusi jika isu tersebut betul terjadi. **Yahya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini