mandalapos.co.id, Natuna — Pertemuan Bupati Natuna Wan Siswandi dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, beberapa waktu lalu, mulai membawa angin segar bagi Natuna.
Belum juga genap sebulan waktu pertemuan tersebut, Tim Deputi II Sumber Daya Maritim Kemenko Marves langsung menyambangi Natuna pada Selasa (5/4) untuk beraudiensi dengan Bupati Wan Siswandi dan OPD Pemkab Natuna.
Tak menyia-nyiakan kesempatan itu, Bupati yang didampingi Wakil Bupati Natuna dan beberapa Kepala OPD, langsung memberikan pemaparan umum usulan-usulan program pembangunan di Natuna.
Menurut Bupati Wan Siswandi, Natuna sebagai pintu terdepan wilayah perairan Indonesia, memang kini mendapatkan penguatan di bidang pertahanan dan keamanan. Hal itu bisa dilihat dengan pengerahan pasukan pertahanan baik darat, laut, dan udara di Natuna.
“Namun kita mengimbanginya dengan pembangunan parwisata, perikanan, dan industri lainnya. Komunikasi kami dengan TNI juga berjalan dengan baik,” tutur Wan Siswandi.
Dalam audiensi di ruang rapat Kantor Bupati Natuna itu, Wan Siswandi juga membeberkan beragam usulan pembangunan infrastruktur dasar, seperti, pembangunan embung, penguatan sumber daya listrik untuk mendukung investasi dan pertahanan, stadion mini, pelabuhan di Kecamatan Midai, dan jalan lingkar Pulau Laut.
Terkait kebutuhan listrik tutur Wan Siswandi, saat ini Natuna masih kekurangan daya untuk mengcover perkembangan pembangunan, terutama untuk investasi dan pertahanan.
“Jadi ada investor yang butuh daya sebesar 1 Mega Watt, kemudian untuk alat-alat pertahanan canggih alutsista kita, daya listrik yang sekarang tentu tidak cukup,” ungkapnya.
Menurut Wan Siswandi, permasalahan listrik di Natuna mendapatkan respon positif dari Menko Luhut saat pertemuan beberapa waktu lalu. Bahkan, Purnawirawan Jenderal TNI itu juga berencana menambahkan daya sebesar 10 Mega Watt untuk Natuna.
“Tetapi beliau bilang bukan diesel lagi, tapi dari energi terbarukan. Kita ketemu Menteri BUMN Erick Tohir pun begitu juga harus energi terbarukan,” ujarnya.
Tak sampai disitu, Wan Siswandi juga mengeluhkan mahalnya tiket pesawat dari dan ke Natuna. Ia pun meminta Kemenko Marves membantu Natuna mengatasi masalah tersebut.
“Ini persoalan bagi kami mengembangkan Natuna. Kita bicara potensi wisata bagus, tapi kalau tiket pesawatnya Rp2,3 juta siapa mau datang? Kami harap ada penguatan dari kementerian, ” pintanya.
Menanggapi paparan Bupati Natuna, Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir, Deputi II Sumber Daya Maritim Kemenkomarves, Rasman Manafi, mengatakan kedatangan tim nya untuk mengetahui langsung kondisi di lapangan, sebagai tindak lanjut kunjungan Bupati ke Kemenko Marves.
“Rencananya pak Deputi yang ke sini, tetapi karena kesibukannya mendampingi Menko, kami yang diminta kesini. Kita akan eksplore itu,” tutur Rasman.
Menurut Rasman, paparan Bupati Natuna secara umum sudah cukup lengkap. Sehingga, Tim Kemenko Marves bersama OPD terkait tinggal menyusun matriks yang ditujukan ke kementerian terkait dan kemudian dibahas.
“Setelah bapak (Bupati) bertemu petinggi di Jakarta, saya yakin mereka akan perhatikan itu . Tolong kami juga diingatkan. Kita ingin ada tindak lanjut dari pertemuan pak bupati dengan menko, ” ujar Rasman.
Rasman pun mengajak jajaran OPD Pemkab Natuna bergerak cepat, untuk meninjau lokasi sejumlah pembangunan dan menyiapkan bahan usulan agar menjadi satu tujuan.
“Jangan sampai kita minta banyak tapi tujuannya tersebar. Saya harap pertemuan ini tak selesai disini, pertemuan berikutnya kita sudah bicarakan matriks yang kita bawa. Kami harap setelah pertemuan itu data bisa kita keurucutkan,” pungkasnya. ***Alfian