Mandalapos.co.id, Natuna — Bupati Natuna, Wan Siswandi menegaskan bahwa pembangunan embung sebayar akan selesai dikerjakan tahun 2022 ini. Keberadaan embung tersebut, selama ini menjadi dambaan masyarakat Natuna khususnya yang berada di Kota Ranai dan sekitarnya, untuk mengatasi krisis air bersih saat musim kemarau.
Wan Siswandi mengatakan, pembangunan Embung Sebayar yang diusulkan oleh Pemda Natuna kepada Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) Kementerian PU, dalam perjalanannya sempat tertunda dan bahkan terancam gagal.
Hal itu disebabkan karena tidak ada kepastian dari Pemda Natuna untuk membebaskan lahan seluas 18 hektar, guna resapan air embung Sebayar.
Namun, setelah tampuk kepemimpinan Pemkab Natuna dipegang Wan Siswandi bersama Rodhial Huda, akhirnya pembebasan lahan resapan air di sekitar lokasi pembuatan embung menemui kepastian, sehingga BWSS pun bisa melelang pekerjaan embung tersebut pada tahun ini.
“Anggaran pembangunan embung tersebut sudah lama disiapkan oleh BWSS, sayang kalau tidak kita gunakan. Disamping itu, pembangunan embung ini sangat penting, karena ke depan kebutuhan air bersih di Natuna pasti akan meningkat,” ungkap Wan Siswandi, Senin (9/5).
Lanjut Wan Siswandi menjelaskan, pembangunan fisik embung sebayar juga dalam proses pekerjaan dengan anggaran Rp30,6 miliar di atas lahan seluas 5 hektar mililk masyarakat yang dihibahkan ke pemerintah daerah.
“Kita harus berfikir untuk kepentingan masyarakat yang lebih besar, karena ke depan kebutuhan air bersih akan meningkat, untuk itu pemerintah daerah bersedia membebaskan tanah seluas 18 hektar untuk lahan resapan embung Sebayar,” tuturnya.
Mengamini perkataan Wan Siswandi, Kepala Dinas PU Natuna, Agus Supardi, mengatakan embung sebayar sudah memasuki tahap pengerjaan oleh pihak ketiga dengan masa pekerjaan selama 300 hari kerja.
“Saat ini kegiatan yang dilakukan oleh pemerintahan daerah Natuna adalah pengajuan dokumen DPPT kepada Gubernur Kepri, untuk penetapan lokasi dan pelaksanaan pembebasan tanahnya, dengan pengertian apakah pembebasan tanahnya itu dikerjakan oleh Gubernur atau dilimpahkan kepada Bupati,” ungkap Agus Supardi.
Intinya, Kata Agus Supardi, Pemda Natuna saat ini konsentrasi penuh agar pembangunan embung tersebut sukses dan dapat segera dimanfaatkan untuk masyarakat.
“Atas perintah bapak bupati, kami dinas teknis agar setelah embung selesai dibangun untuk segera mungkin dapat dimanfaatkan guna memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat tanpa kenal musim. Hal ini juga untuk ketersedian air bersih untuk 50 tahun ke depan dan juga untuk meyakinkan para pengusaha yang mau berinvestasi bahwa kita memiliki cadangan air bersih yang cukup,” tutupnya. ***ALfi