Mandalapos.co.id, Tulungagung — Dinas Kesehatan Tulungagung berupaya mencegah penyebaran penyakit Chikungunya yang menyerang warga Desa Tapan dengan melakukan semprot fogging, Kamis (9/6/2022).
Sedikitnya 13 warga di Desa Tapan terserang penyakit chikungunya, temuan kasus ini juga merupakan yang pertama kali terjadi di tahun ini. Para pasien kini sudah mendapatkan pengobatan.
Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, dr. Kasil Rokhmad melalui Kabid P2P Didik Eka mengatakan, pihaknya telah melakukan pengendalian kasus seperti fogging di 2 RT tersebut agar bisa memutus mata rantai penyakit. Pihaknya juga mensosialisasikan gaya hidup sehat dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di masyarakat.
Didik Eka menerangkan, warga yang terserang Chikungunya berasal dari 2 RT yang berbeda di desa setempat.
“Meskipun tidak mematikan, penyakit ini akan membuat pasien mengalami lumpuh sementara, yang akan timbul rasa nyeri dan sakit di persendian. Selama ini belum ada kasus meninggal karena penyakit Chikungunya,” kata Didik.
Selanjutnya Didik menjelaskan, penyebaran penyakit ini sama seperti Demam Berdarah (DB). Penyebabnya juga karena gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Temuan kasus Chikungunya di satu lokasi dipicu oleh adanya orang yang sebelumnya sudah terjangkit penyakit tersebut, yang disebarkan oleh nyamuk melalui gigitannya.
“Faktornya Karena disitu ada lokasi tempat tumbuhnya jentik yang sebelumnya sudah ada yang terkena Chikungunya, jadi virus disebarkan oleh nyamuk,” jelasnya.
Sekedar diketahui, penyakit chikungunya ini disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Orang yang terkena chikungunya biasanya bergejala seperti terdapat ruam dan bintik merah, nyeri sendi hebat, demam, mual dan muntah
Didik menghimbau kepada masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan serta menjaga kebersihan. Terutama melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur. ** (edr)