Mandalapos.co.id, Anambas – Masyarakat Kecamatan Jemaja Kabupaten Kepulauan Anambas, mengeluhkan minimnya sarana lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di wilayah mereka.
Hal ini membuat miris, mengingat Kabupaten Kepulauan Anambas telah menginjak usia 14 tahun berdiri sebagai daerah otonomi.
Pantauan mandalapos, jalan yang mengubungkan Jemaja Timur dengan Jemaja dan Letung (Ibukota Kecamatan Jemaja) sama sekali tidak terdapat lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang menyala.
Hal itu juga dibenarkan Kades Batu Berapit Kecamatan Jemaja, Umar Lisman. Menurutnya kondisi tersebut membuat jalan rawan terjadi kecelakaan.
“Apa yang dikatakan gelap gulita itu memang iya, jadi gimana solusi pemerintah PJU itu semoga terealisasi. Apalagi di perbatasan Batu Asah tikungan mampok Desa Batu Berapit, ada yang pernah meninggal disitu,” ujar Umar saat ditemui Sabtu (25/6).
Diungkapkannya, Ketua DPRD Kepulauan Anambas juga telah datang langsung melihat kondisi jalan Jemaja yang gelap gulita.
“Ketua DPRD pernah datang untuk membantu PJU ini, kita kemarin sudah masukan data tapi belum terealisasi,” tuturnya.
Masih kata Umar, selain kondisi jalan yang gelap gulita, tambatan perahu dan beberapa pelabuhan di padang melang juga mengalami kondisi serupa.
“Kalau nelayan balik dari laut kasian gelap,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam rapat paripurna memperingati Hari Jadi ke-14 Kabupaten Kepulauan Anambas pada Jumat, 24 Juni 2022 kemarin. Sekretaris Umum Badan Pembentukan dan Penyelaras Kabupaten Kepulauan Anambas (BP2KKA) Wan Sarros, menyampaikan keluhan dan masukan dari Masyarakat Pulau Jemaja.
Wan Sarros mengatakan, masyarakat Jemaja menginginkan perhatian dari Pemerintah Daerah dari sisi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. ***Yahya