Mandalapos.co.id, Anambas — Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris, meninjau harga bahan pokok di Pasar Inpres Tarempa, Rabu (7/9). Hal itu dilakukan untuk menyikapi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Usai berbincang dengan para pedagang, Abdul Haris menyimpulkan terdapat beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan.
“Beberapa bahan pokok naik. Kalaupun naik belum begitu signifikan. Tapi ini masih stok lama, ke depan trip sekitar 2 minggu lagi itu sudah datang stok baru saat harga sudah dipengaruhi kenaikan BBM,” sebut Haris.
Ke depan lanjut Haris, dirinya akan kembali melakukan survei untuk mengetahui besarnya kenaikan bahan pokok di pasaran.
Pemkab Anambas kata Haris, juga menyiapkan sejumlah langkah untuk membantu masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah dan rawan miskin, akibat terdampak kenaikan BBM tersebut.
“Sesuai arahan presiden melalui gubernur, ada bantuan langsung tunai. Ini akan kita data masyarakat miskin terdampak kenaikan BBM yang memang garis pendapatnya perhari dibawah standart,” ungkapnya.
Saat ini kata Haris, Pemkab Kepulauan Anambas tengah melakukan pendataan masyarakat miskin yang akan menerima bantuan langsung tunai dari pemerintah.
“Data sementara diperkirakan 6000 masyarakat termasuk yang belum pernah dapat bantuan tapi dia miskin. Kita sedang menyusuri, kita akan rapat lagi sama para camat dan kades,” terangnya.
Haris pun berharap kenaikan BBM tersebut tak menimbulkan gejolak di tengah masyarakat Anambas.
” Teguh dan sabar menghadapi ini, semoga persoalan ini bisa berlalu. Pemerintah akan senantiasa dan siap hadir di tengah masyarakat yang tengah kesulitan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala DKUMPP Anambas, Masykur, mengatakan peninjauan harga bahan pokok oleh Pemkab Anambas ini sebagai tindak lanjut instruksi Presiden melalui Gubernur Kepri agar daerah melakukan evaluasi kesiapsiagaan akibat kenaikan BBM.
“Ini harus kita upayakan agar inflasi di Kepri bisa ditekan di bawah 6 persen dalam setahun ini,” tuturnya.
Adapun langkah yang dipersiapkan pemda yakni pemberian bantuan tunai ke masyarakat menengah ke bawah terdampak.
“Ini datanya sedang difinalisasi, mungkin awal oktober bisa direalisasi,” ucapnya. ***Yahya