Mandalapos.co.id, Natuna — Analis Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Siti Mukhlisoh, mengatakan, pada Tahun 2022 terjadi penambahan 7 kasus orang positif HIV di Natuna.
Dengan penambahan itu, kini pihaknya mencatat ada 38 orang di Natuna sebagai pasien HIV yang aktif atau hidup.
“Yang meninggal cukup banyak, belasan ada. Karena pasien dengan HIV itu kan seumur hidup ya, dia tidak bisa sembuh. Jika dalam jangka waktu lama ketauannya telat, kadang menjadi AIDS itu beresiko,” terangnya ditemui media ini, Selasa (27/9).
Menurut Siti, Dinkes Natuna memiliki program Sero Survey HIV/AIDS. Di mana dalam periode setahun, dilakukan 2 kali kunjungan ke tempat kelompok beresiko, seperti lokalisasi.
“Kita terjun ke lokalisasi untuk screening, karena mereka kelompok beresiko. Kita beri edukasi konseling dan melakukan testing, supaya mereka tetap aman. Terkadang kita temukan yang positif HIV, jadi kita runut keluarganya siapa,” jelasnya.
Selain mendatangi kelompok beresiko, sebut Siti, pihaknya juga mendapati orang terpapar HIV melalui surat pengantar imunisasi Calon Pengantin (CATIN).
“Saat ada pasangan mau menikah kita cek kesehatannya apakah ada penyakit menular, dari situ bisa kita dapatkan. Ada juga yang datang sendiri karena dia merasa bagian dari kelompok beresiko, jadi dia datang sendiri untuk konseling dan testing,” ungkapnya.
Lanjut Siti mengatakan, di setiap puskesmas ada klinik VCT. Klinik itu secara khusus memberikan pelayanan konseling dan testing (pemeriksaan darah) kepada klien yang didiagnosa terpapar virus HIV/ AIDS.
” Tapi pengobatannya ke klinik CST,” ucapnya.
Siti pun mengingatkan, agar terhindar dari HIV/AIDS, masyarakat diminta untuk menghindari perilaku penyimpangan seksual dan tidak bergonta ganti pasangan seksnya.
Sedangkan untuk orang yang masuk dalam kategori kelompok beresiko agar menggunakan kondom. Siti juga meminta agar pemuda tidak menggunakaan narkoba dengan cara bergantian pakai jarum suntik, dan menghindari seks bebas.
****Alfian