Mandalapos.co.id, Buton Tengah – Dua unit bangunan milik La Aruwa (50) warga Desa Polindu Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah, diduga kuat dibakar oleh orang tidak dikenal (OTK).
Bangunan berupa tempat singgah dan penyimpanan rumput laut milik La Aruwa, di Dusun Lea-lea Desa Terapung Kecamatan Mawasangka itu, ludes dilalap si jago merah pada dini hari sekitar jam 01.00 WITA, Jum’at (27/1/2023).
Munculnya dugaan adanya unsur kesengajaaan pembakaran oleh OTK ini, lantaran kedua rumah La Aruwa yang kebakaran itu tidak berdampingan, bahkan berjarak sekitar 50 meter. Namun janggalnya, bangunan itu terbakar bersamaan.
Tak hanya itu, fakta lainnya yang mandalapos dapatkan dari La Aruwa, rumah tempat singgah dan penyimpanan rumput laut miliknya itu tidak dialiri listrik.
La Aruwa juga mengaku, sebelum peristiwa kebakaran terjadi dia dan istrinya sempat melakukan aktivitas harian sebagai petani rumput laut, sejak pagi sampai menjelang malam (Maghrib).
“Keadaan kedua rumah kami tinggalkan dalam keadaan terkunci dan memastikan dengan baik. Namun pada saat tengah malam sekitar jam 1, ada warga yang kabari rumah saya terbakar,” kata La Aruwa saat ditemui di kediamannya di Desa Polindu.
Atas kejadian ini, La Aruwa mengaku belum berkeinginan untuk melaporkannya ke pihak berwajib.
“Saat ini saya belum laporkan. Saya masi pikir keselamatan saya dan keluarga. Apalagi saya tetap masi berkeinginan melakukan aktivitas bekerja sebagai petani rumput laut demi mencari nafkah untuk anak-anaku,” ucapnya dengan nada sedih.
“Saya mengharapkan jika ada bantuan dari pemerintah atau pihak manapun ingin memberikan bantuan,” harapnya.
Untuk diketahui, kerugian yang dialami La Aruwa atas kebakaran kedua rumahnya terdiri dari kurang lebih 2 ton agar kering siap timbang dengan harga Rp 38 ribu perkilo, 1 buah mesin katinting, 1000 lebih tali agar siap pakai, alat-alat dapur, dan 2 bangunan rumah kayu. Diperkirakan kerugian yang diderita La Aruwa sebesar Rp 100 juta lebih.
Awak media mandalapos pun mencoba menghimpun informasi dari salah seorang warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian.
Sayangnya warga tersebut tidak mengetahui penyebab terjadinya kebakaran, karena saat kejadian ia berada di luar kampung.
“Yang ada hanya istri, anak dan mertua di rumah. Istriku mengatakan ia mendengar suara ledakan sebanyak dua kali pada saat tengah malam, saat keluar dilihat kedua rumah (La Aruwa) mengalami kebakaran,” jelasnya.
Berdasarkan penuturan warga tersebut, di sekitar lokasi kejadian hanya dihuni 4 rumah warga yang bekerja sebagai petani rumput laut.
*Laporan: Ahmad Subarjo