Mandalapos.co.id, Anambas — Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Kepulauan Anambas menggelar kegiatan Rapat Kerja tahunan di Desa Tebang, Kamis (25/5) kemarin.
Ketua APDESI Kepulauan Anambas, Aryadi, mengatakan, raker tersebut dihadiri oleh 37 desa dari 52 desa se Kabupaten Kepulauan Anambas.
Adapun hal-hal yang dibahas dalam raker itu, dibeberkan Aryadi, salah satunya terkait permohonan kepada SKK Migas untuk membuka akses atau mengoperasikan kembali Bandara Matak Base.
“Selama ini sebelum Covid-19 bandara itu aktif dan sangat membantu masyarakat khususnya mahasiswa. Karena sebagaimana kita tahu daerah kita ini perbatasan terpencil, sehingga membutuhkan akses transportasi salah satunya penerbangan,” ungkap Aryadi kepada mandalapos, Jumat (26/5).
Untuk diketahui, Bandara Matak merupakan bandara khusus yang dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan tranportasi pegawai perusahaan migas, yang beroperasi di Kepulauan Anambas.
Lanjut diungkapkan Aryadi, pembahasan lainnya dalam raker tahunan APDESI Anambas adalah terkait kendala-kendala yang menghambat pekerjaan para kepala desa, khususnya terkait pengelolaan keuangan.
“Alhamdulillah sepanjang ini belum ada kendala berarti,” ucapnya.
Kades Mubur itu pun berpesan, agar para kepala desa bisa meningkatkan ilmu dan wawasan terkait pengelolaan keuangan desa. Pasalnya, di Kabupaten Kepulauan Anambas sendiri sudah beberapa kepala desa terjerat kasus hukum.
“Makanya setiap tahun saya sebagai ketua mengagendakan bimtek peningkatan kapasitas aparatur desa,” ujarnya.
“Tentu saya berpesan juga untuk diri saya sendiri dan semua kades, agar lebih berpedoman kepada aturan dan regulasi. Menjadi kades tak mudah, banyak aturan yang harus dipahami dan ditaati,” sambungnya.
Terakhir dikatakan Aryadi, terkait telah masuknya tahun politik, Ia meminta agar para kades menghindari segala bentuk politik praktis, namun ikut mensukseskan Pemilu di Tahun 2024.***
*YAHYA
