Mandalapos.co.id, Natuna — Pemerintah Kabupaten Natuna berencana mengajukan proposal pembangunan dan perizinan terminal khusus (tersus) untuk mendukung kegiatan ekspor pasir kuarsa di Kabupaten Natuna.
Menurut Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda, tersus tersebut nantinya bakal dikelola oleh pemerintah daerah melalui Perusahaan Daerah (Perusda).
“Supaya nanti ekspor keluar pasir kuarsa itu lewat tersus itu, mudah-mudahan Perusda kita bisa mengelola itu,” ujar Rodhial kepada awak media, Kamis (6/7/2023) kemarin.
Keberadaan terminal khusus itu kata Rodhial, adalah strategi Pemkab Natuna agar tak hanya menjadi penonton dalam kegiatan ekspor pasir kuarsa.
“Supaya banyak (pendapatan) masuk ke pemda, tak hanya pajak minerba saja, jadi supaya nanti jika ada perusahaan lain membuka tambang kuarsa, mereka tidak membangun sendiri-sendiri dermaganya, kalau bangun sendiri-sendiri kita tak dapat apa-apa,” sebutnya.
Selain pengelolaan tersus, Rodhial mengatakan Bupati Natuna juga meminta para pengusaha pasir kuarsa untuk membuat fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) pasir kuarsa.
“Jadi yang diekspor hanya barang setengah jadi, itu lebih banyak manfaatnya untuk Natuna, lebih banyak lapangan kerja untuk Natuna,” ujarnya.
Meski demikian ungkap Rodhial, listrik masih menjadi kendala jika dibangun smelter dan industri di Natuna. Pasalnya, kegiatan tersebut membutuhkan listrik yang besar dan juga murah.
Untuk mengatasi itu, Pemkab Natuna beber Rodhial akan berusaha melobi Pemerintah Pusat untuk menyediakan listrik berkapasitas besar bertenaga gas.
“ Karena kalau pakai diesel ini mahal, jadi pak Marsetio (penasehat Menko Marves) janji bantu kita melobi ke pusat agar dibangun smelter di kawasan KEK (kawasan ekonomi khusus) seperti di Morowali dan listriknya bisa pakai gas,” tuturnya.***
*ZUBADRI