Mandalapos.co.id, Batam — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) terus mendorong efek ganda dari hadirnya industri hulu minyak dan gas bumi (migas) di daerah-daerah.
Melalui Forum Kapasitas Nasional (Forkapnas) III di tahun 2023 yang berlangsung di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Rabu, 12 Juli 2023. SKK Migas ingin mendorong partisipasi lokal vendor sebagai penunjang industri hulu migas, melalui wadah komunikasi antara pemerintah daerah, perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan pelaku usaha.
Kepala SKK Migas Wilayah Sumbagut, Rikky Rahmad Firdaus, mengatakan, 2023 merupakan tahun tersibuk bagi industri migas, dimana sebanyak 991 sumur pengembangan akan dibor, dan 671 sumur di antaranya ada di wilayah Sumatera Bagian Barat.
“Hampir 60 persen kegiatan ada di wilayah ini, wilayah Sumbagut dalam konteks produksi menyumbang 32 persen dari target produksi Nasional yang ditetapkan sebesar 660.000 barel perkubik, jadi sangat strategis,” jelas Rikky dalam sambutannya di acara Forkapnas III di Batam.
Untuk mendapatkan multiplier effect (efek ganda) dari kegiatan industri migas itu, Rikky pun mengajak seluruh stakeholder untuk mendukung bersama peningkatan kapasitas nasional untuk memberdayakan ekonomi daerah.
“Harapan kegiatan ini adanya sinergitas sehingga industri migas bisa memberi kebermanfaatan bagi seluruh stakeholder,” tuturnya.
Menambahkan pernyataan Rikky, Sekretaris SKK Migas, Shinta Damayanti, mengatakan, peningkatan kompetensi SDM di industri hulu migas juga tidak bisa ditawar, mengingat industri ini bersifat padat modal, padat teknologi tinggi, dan memiliki risiko tinggi.
“Oleh karena itu, kami terus mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan juga penyedia barang dan jasa penunjang industri hulu migas di tingkat lokal untuk memutakhirkan kebijakan dan program SDM yang mendukung produktivitas bekerja,” jelas Shinta, saat membuka Forkapnas III Tahun 2023.
Sesuai tema Forkapnas ke-III ‘Peningkatan Kapasitas Daerah melalui Peningkatan Kapabilitas SDM Lokal’, menurut Shinta peningkatan kapabilitas SDM ini semakin penting, mengingat semakin tingginya investasi industri hulu migas, untuk mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar kaki kubik per hari tahun 2030.
Sementara itu, Vice President SKK Migas, Erwin Suryadi yang juga merupakan Ketua Umum Forum Kapnas III Tahun 2023,mengatakan, beberapa pabrikan di Batam yang menjadi penunjang utama operasi migas di Sumbagut juga dituntut melakukan pemutakhiran kapabilitas SDM-nya.
Menurut Erwin, upaya peningkatan kapabilitas di tingkat lokal selalu menjadi diskursus Forum Kapasitas Nasional di berbagai wilayah operasi SKK Migas. Hal ini tak lepas dari semangat peningkatan daya saing SDM di Indonesia, yang termaktub dalam nawacita Presiden Joko Widodo.***
Laporan: Alfiana