Mandalapos.co.id, Buton Tengah – Tim Juri Lomba Perpustakaan Tingkat Nasional melakukan visitasi atau peninjauan lapangan di SMAN 1 Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Kamis (13/7/2023).
Kedatangan tim ini dalam rangka memberikan penilaian dan evaluasi Perpustakaan SMAN 1 Mawasangka yang masuk nominasi 5 besar pada Klaster III Lomba Perpustakaan Nasional SMA/SMK/MA terbaik tahun 2023.
Turut menyambut serta mendampingi tim juri melakukan visitasi yakni Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara, unsur Pemda Buteng diantaranya Sekda Konstantinus Bukide, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Perpustakaan, Forpincam Kecamatan Mawasangka, serta dihadiri para kepala sekolah SMA/SMK/MA dan para orang tua murid.
Dewan Juri Lomba Perpustakaan Nasional, Drs. Sudirman Hamid, menyampaikan, tujuan lomba ini dilakukan untuk melihat sejauh mana perkembangan sebuah perpustakaan sekolah di tiap daerah. Hal ini penting dilakukan karena perpustakaan merupakan jantung dari sebuah sekolah. Sebab, untuk melihat hasil yang bagus anak didik di sekolah, maka tentunya jantung tersebut harus dipelihara dengan baik.
Menurut Sudirman, lomba Perpustakaan Nasional tahun 2023 juga berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang tidak mengunakan klaster, namun tahun ini menggunakan 4 klaster yakni, klaster 1 untuk Sumatera, klaster 2 Jawa, klaster 3 Sulawesi sekitarnya dan klaster 4 Papua sekitarnya. Sehingga totalnya 30 daerah mengirimkan berkasnya ke tingkat nasional.
Sudirman melanjutkan, perpustakaan sekolah masing-masing daerah yang telah dinilai akhirnya mengerucut hingga 5 besar dari tiap perwakilan klaster. Meski demikian hanya klaster 4 Papua dan sekitarnya saja yang terhitung dua sekolah karena hanya mengajukan dua perpustakaan perwakilan.
“Jadi, jumlah keseluruhan dari jumlah 4 klaster ini ada 17 perpustakaan perwakilan sekolah di tiap daerah, yang nantinya akan kami kunjungi oleh dewan juri Perpustakaan Nasional,” ucap Sudirman saat menyampaikan sambutan di SMAN 1 Mawasangka.
Dalam lomba ini, kata Sudirman, pastinya ada yang menang dan kalah, namun lomba kali ini semua perserta sudah dinyatakan pemenang dari perwakilan perpustakaan tiap klaster. Kenapa demikian, karena perpustakaan sekolah ini telah masuk nominasi dan sudah melalui hasil penilaian tingkat nasional.
“Semua perwakilan klaster ini sudah menjadi pemenang, hanya yang membedakan ada yang mendapatkan juara 1,2 3 dan harapan 1 dan 2,” ungkapnya.
Lebih jauh Sudirman menjelaskan, tujuan perlombaan ini bukan sekedar menang dan kalah, namun bagaimana kelanjutan ke depan perpustakaan sekolah setelah mengikuti lomba untuk dapat ditingkatkan dan dikembangkan untuk anak didik.
“Peranan kepala perpustakaan dan kepala sekolah sangat penting untuk bagaimana mengarahkan anak-anak didik kita untuk datang membaca buku di perpustakaan, agar supaya anak didik tidak terfokus bermain Hp,” ujarnya.
“Setelah semua klaster dilakukan visitasi, nantinya setelah hasil penilaian kami akan mengundang masing-masing perwakilan untuk menghadiri acara granfinal pada 12 September 2023 di Jakarta,” tambahnya.
Sementara itu, Sekda Buteng, Konstantinus Bukide, saat menyampaikan sambutan mengucapkan selamat datang kepada Tim Juri Lomba Perpustakaan Nasional.
Konstantinus mengatakan, tim juri lomba perpustakaan juga datang di waktu yang tepat, karena bertepatan momentum perayaan ulang tahun Kabupaten Buton Tengah ke 9 pada 23 Juli mendatang. Sehingga ia berharap SMAN 1 Mawasangka mendapatkan penilaian hasil baik untuk membawa nama harum daerah Kabupaten Buton Tengah.
“Harapan kita kepada dewan juri dapat memberikan kado terindah di Kabupaten Buton Tengah dengan hasil terbaik untuk SMAN 1 Mawasangka berdasarkan hasil penilaian. Kita berharap semoga hasilnya mendapatkan juara 1 atau paling tidak diposisi 3,” ucapnya penuh harap.
Lanjut Konstantinus menyampaikan, Pemda Buteng sangat konsen dan mendukung dalam mengembangkan perpustakaan. Hal itu dapat dilihat dengan terbangunnya gedung perpustakaan daerah pada tahun 2021 atas bantuan DAK Perpustakaan Nasional.
“Perpustakaan merupakan salah satu perangkat penunjang proses belajar mengajar di sekolah dan ini sangat penting dikembangkan baik itu sebagai tempat belajar, mencari informasi dan bahkan tempat rekreasi anak didik,” tuturnya.
“Kami pun saat ini mendorong perpustakaan dapat dikembangkan bukan hanya di sekolah, namun dapat dikembangkan di desa dan kelurahan,” ungkapnya.
Sementara itu, Irwan Mulyadi mewakili Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi, Nur Sahleh mengatakan, melalui visitasi berlangsung oleh tim juri dapat memberikan penilaian yang objektif.
Acara visitasi ini, kata Nur, tidak hanya penting bagi SMAN 1 Mawasangka, namun ini menjadi momen untuk semua memperkuat semangat dan komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini.
“Perpustakaan merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan sebagai pusat informasi dan pengetahuan. Perpustakaan memiliki peran sangat penting dalam membentuk generasi penerus yang cerdas, kreatif, dan berpengatahuan luas,” ucapnya.
Tak lupa dia mengucapkan apresiasi yang tinggi kepada kepala sekolah, para guru, dan siswa menjadikan perpustakaan SMAN 1 Mawasangka menjadi salah satu yang terbaik di Buton Tengah.
“Kalian adalah pahlawan karena prestasi ini tidak terwujud tanpa usaha dan dedikasi dalam membangun budaya literasi di kalangan siswa. Tetaplah melanjutkan semangat ini dan terus berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi siswa. Saya mengharapkan apa yang dicapai SMAN 1 Mawasangka dapat menginspirasi perpustakaan-perpustakaan sekolah lainnya dalam menjalankan peran strategis dalam memajukan pendidikan dan literasi,” pungkasnya.***
Laporan : Ahmad Subarjo