Transhipment BBM Ilegal, Bakamla RI Tangkap 2 Kapal Tanker Berbendera Asing

0
448
ilustrasi penangkapan kapal

MANDALAPOS.co.id , BATAM– Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI menangkap dua kapal berjenis motor tanker (MT) yang diduga melakukan transfer bahan bakar minyak (BBM) ilegal.

Kedua kapal tanker tersebut berada di ujung perairan Kepulauan Riau (Kepri) yang berbatasan langsung dengan perairan Pontianak, Minggu (24/1/2021).

Proses penangkapan tersebut dilakukan saat KN Marore-322 yang dikomandani Letkol Bakamla Yuli Eko Prihartanto sedang melaksanakan Operasi Keamanan dan Keselamatan Laut Dalam Negeri (Trisula-I/21).

Saat melaksanakan patroli, pukul 05.30 WIB, KN Marore-322 mendeteksi kontak radar diam dengan indikasi AIS dimatikan pada baringan 260 jarak 17NM posisi 00° 02′ U – 107° 37′ T.

Guna memastikan, komandan KN Marore-322 memerintahkan untuk bergerak mendekati kontak dengan kecepatan 16 knot.

Pada pukul 06.00 WIB, KN Marore-322 mendeteksi secara visual bahwa terdapat dua kapal berjenis MT yang sedang melaksanakan ship to ship diduga melakukan transfer BBM illegal.

“Parahnya, kapal tersebut dengan sengaja menutup nama lambung kapal dengan kain untuk mengelabui aparat penegak hukum Indonesia,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Bakamla Kolonel Wisnu Pramandita melalui keterangan tertulis, Minggu.

Kemudian, KN Marore-322 melakukan kontak radio channel 16 untuk menanyakan perihal keberadaannya di perairan tersebut.

“Namun tidak ada respons dari kedua kapal berjenis MT tersebut, sehingga menambah kecurigaan KN Marore-322,” kata Wisnu.

Menindaklanjuti kecurigaannya, komandan KN Marore-322 menghubungi Direktur Operasi Laut Bakamla Laksma Suwito dan mendapatkan perintah untuk melaksanakan pemeriksaan serta penggeledahan.

Hasil dari pemeriksaan awal, diketahui bahwa dua kapal tanker tersebut bernama MT Horse berbendera Iran dan MT Frea berbendera Panama.

Dugaan awal, kedua kapal tanker melanggar hak lintas transit pada ALKI I dengan keluar dari batas 25NM ALKI, melakukan lego jangkar di luar ALKI, dan melaksanakan ship to ship transfer BBM illegal.

Selain itu, tidak mengibarkan bendera kebangsaan, AIS dimatikan, serta MT Frea melaksanakan oil spiling.

“Untuk kepentingan pemeriksaan lanjutan, kedua kapal tanker akan dikawal menuju Batam,” kata Wisnu.

*** red

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini