Mandalapos.co.id, Natuna – Pengelola usaha homestay atau pondok wisata kembali mendapatkan pelatihan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Bupati Natuna, Senin (21/8/2023) di Natuna Hotel.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna, Hardinansyah, memaparkan, tujuan dan sasaran pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kompetensi pengelola usaha homestay/pondok wisata agar lebih profesional dan berkualitas dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan.
Adapun pelatihan yang digelar selama 3 hari ke depan hingga 23 Agustus 2023 ini, terbagi menjadi dua agenda, pertama pemaparan materi selama 2 hari di Natuna Hotel, dan 1 hari praktek lapangan.
“Peserta sosialisasi terdiri dari pelaku usaha homestay/pondok wisata, kelompok sadar wisata, dan masyarakat sekitar destinasi pariwisata, berjumlah 40 orang dengan narasumber dari konsultan dan manajemen Pariwisata Tanjung Pinang, Rd Rita Ritasari dan Nurlela dari SMKN Pariwisata,” tutupnya.
Sementara itu Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda, dalam sambutannya menyampaikan, letak strategis Kabupaten Natuna yang berada ditengah-tengah Negara Asean dengan berbagai potensi alam, flora, fauna, peninggalan sejarah, dan budaya, harus bisa dimanfaatkan secara optimal.
Rodhial pun berharap, pengelolaan kepariwisataan yang baik dapat memberikan kontribusi besar bagi kemajuan daerah. Meski demikian menurutnya, pengembangan pariwisata Natuna sebagai destinasi pariwisata harus didukung oleh amenitas memadai, sebagai pemenuhan kebutuhan wisatawan.
“Yang menjadi salah satu unsur penting bagi wisatawan selain obyek wisata adalah Akomodasi. Akomodasi tidak selalu tentang hotel berbintang. Tapi bisa rumah tinggal kita bisa dijadikan sebagai sarana akomodasi bagi wisatawan, yang biasa disebut dengan homestay atau pondok wisata,” ujarnya.
Rodhial menilai, usaha homestay atau pondok wisata ini merupakan salah satu produk pariwisata yang efektif, dalam mendukung pengembangan pariwisata dengan konsep ekowisata, wisata budaya dan juga desa wisata.
“Oleh karenanya kegiatan ini menjadi perlu agar para pelaku usaha dapat memahami bagaimana pengelolaannya, sehingga dapat memberikan manfaat secara ekonomi, sosial, dan budaya dalam mendukung sektor pariwisata di Kabupaten Natuna lebih maju dan berdaya saing,” pungkasnya.***
*ZUBADRI