Efek Ganda Pengembangan Pelabuhan Wamengkoli, Tingkatkan PAD Buteng dan Ekonomi Masyarakat

0
533
Ketgam : Pelabuhan Wamengkoli Buton Tengah. (Foto : Ahmad Subarjo)

Mandalapos.co.id, Buton Tengah – Pelabuhan Wamengkoli yang terletak di wilayah Desa One Waara, Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Provinsi Sulawesi Tenggara, menjadi pusat sentral aktivitas penyeberangan masyarakat yang akan meneruskan perjalanannya menuju Kota Baubau, begitupun sebaliknya.

Aktivitas penyeberangan yang mengunakan perahu cepat atau speed boat di pelabuhan ini selalu ramai sejak pagi hingga malam.

Perkembangan pesat pelabuhan Mawengkoli ini pun mendapat perhatian Pemerintah Kabupaten Buton Tengah, di mana pada tahun 2017 silam Dinas Perhubungan Buton Tengah melakukan pembangunan pengembangan luas area pelabuhan dan bangunan ruang tunggu penumpang.

Tak hanya itu, Pemda Buteng melalui Dinas Koperasi dan UMKM melalui Kadis Haruni pada tahun 2020 sampai 2021, secara bertahap melakukan pembangunan bangunan kios sebanyak 13 unit yang diperuntukan bagi pedagang area pelabuhan.

Efek berganda pun dirakasan, saat ini Pelabuhan Wamengkoli yang dikelola oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Buton Tengah telah memberikan sumbangsih bagi pendapatan daerah melalui tarif jalur masuk. Begitu pula para pedagang di area pelabuhan, mereka juga turut kecipratan rezeki dari lancarnya aktivitas pelabuhan.

Kepala Desa One Waara, Ismail, mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Buteng yang telah membenahi pelabuhan Wamengkoli.

Menurutnya, setelah adanya sentuhan dari Pemkab Buton Tengah, Pelabuhan Wamengkoli yang dulunya kelihatan kumuh, tidak teratur, dan sempit, saat ini sudah mulai teratur berkembang jauh lebih baik.

Kata dia, perhatian Pemda Buteng dengan membangun kios untuk para pedagang berdampak baik bagi ekonomi masyarakat. Sebab, dengan adanya bangunan ini dagangan penjual keliatan rapih, bersih, dan tertata rapi, apalagi menyediakan warung makan yang membuat pembeli merasa nyaman.

Lanjut Ismail menyampaikan, saat ini kios sudah mulai digunakan para pedagang, meski belum secara keseluruhan. Hal itu karena jumlah kios saat ini belum mengakomodir seluruh pedagang area pelabuhan.

“Harapan saya Pemda dapat kembali membangun pengembangan luas area pelabuhan untuk kemudian dapat dijadikan lahan pembangunan tambahan kios untuk para pedagang,” ujarnya.

“Saat ini para pedagang masih berjualan di lokasi lama (dinding pagar pelabuhan Ferry). Namun saat ini kami terus mengimbau para pedagang untuk menempati lokasi kios yang disediakan, apalagi rencananya pedagang akan dilarang berjualan di lokasi tersebut,” tambahnya.

Selain soal penambahan bangunan kios, Ismail juga berharap Pemkab Buteng memperhatikan area jalan pelabuhan Wamengkoli yang hingga kini belum dilakukan pengaspalan. ***

Laporan : Ahmad Subarjo.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini