MANDALAPOS.co.id, Jakarta- Pemerintah RI mendorong proses vaksinasi Covid-19 dilakukan secepatnya dengan target waktu penyelesaian vaksinasi sekitar 12 bulan. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, hal itu dilakukan karena sampai saat ini masih belum diketahui durasi kekebalan vaksin Covid-19 dapat bertahan berapa lama.
“Kenapa perlu cepat? Karena sampai sekarang kita belum tahu vaksin ini kekebalannya berapa lama bertahan. Karena memang belum ada yang selesai secara lengkap uji klinis tahap ketiganya,” kata Menkes Budi dalam webinar bertema “Vaksin Covid-19 untuk Indonesia Bangkit” di Jakarta, Sabtu (30/1/2021) dilansir Antara.
Menkes Budi menegaskan masih belum diketahui apakah kekebalan vaksin Covid-19 dapat bertahan selama dua tahun seperti vaksin meningitis atau vaksin influenza yang bertahan sekitar 12 bulan.
“Kita secara konservatif mengambil waktu 12 bulan. Oleh sebabnya diharapkan dalam waktu 12 bulan bisa seluruh 70 persen dari rakyat Indonesia yang menjadi target, dengan usia di atas 18 tahun, bisa kita lakukan vaksinasi,” tegasnya.
Saat ini, terdapat 3 juta vaksin COVID-19 dengan 12 juta dosis yang akan disiapkan untuk pekan ketiga Februari. Direncanakan, 15 juta dosis vaksin juga disiapkan pada Maret 2021.
Dari beberapa jenis vaksin yang sudah diamankan oleh Indonesia baik Sinovac yang sudah disuntikkan ke tenaga kesehatan, AstraZeneca, Pfizer dan Novavax, semuanya belum ada yang menyelesaikan 100 persen uji klinis tahap ketiga.
Karena keperluan yang mendesak maka seluruh negara di dunia harus mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA). Untuk Indonesia telah dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada pekan kedua Januari 2021.
*** red