Mandalapos.co.id, Anambas – Memanfaatkan waktu senggangnya, Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas, Amat Yani, berbincang ringan dengan tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Kepulauan Anambas di Kedai Kopi Muray, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Jumat (17/11/2023 ).
Menurut Amat Yani perbincangan itu mengalir apa adanya membahas perkembangan kabupaten terluar yang kini telah berusia 15 tahun ini.
“Kita tadi bual-bual silaturahmi sambil minum kopi tentang kondisi Anambas, kondisi pembangunannya sudah baik, pertumbuhan pembangunan sudah bagus,” ujar Amat Yani kepada mandalapos.
Kendati pembangunan sudah cukup bagus, namun menurut Amat Yani masyarakat masih menyayangkan masih banyak warga miskin di Kepulauan Anambas.
“Bahkan miskin ektrim pun ada, itu yang agak disesalkan oleh masyarakat kenapa itu bisa terjadi, dan masih banyak juga stunting,” ungkapnya.
Amat Yani pun berharap Pemkab Kepulauan Anambas bisa memanfaatkan secara maksimal anggaran tersisa jelang akhir Tahun 2023, untuk mengatasi stunting. Menurutnya masih terdapat anggaran fiskal dari Kementerian Keuangan untuk Kepulauan Anambas sekitar 5,6 miliar.
“Yang sudah cair 2,8 miliar, 20 persen untuk stunting itu agar segera direalisasikan secepat mungkin, jangan sampai 20 persen pun tak tercapai tetapi sudah habis tahun 2023 ini. Di samping itu juga berharap pertumbuhan ekonomi itu lebih diperhatikan ketimbang pembangunan infrastruktur fisik, itu yang dituntut dan diminta masyarakat, ekonomi ini tidak bisa ditunda-tunda, jika sudah waktu makan harus makan, kalau fisik itu masih bisa,” harap Politisi Partai Bulan Bintang itu.
Amat Yani pun menitipkan pesan kepada masyarakat dan seluruh pihak terkait pesta demokrasi Pemilu 2024. Ia meminta karena Indonesia menganut asas demokrasi, maka setiap orang harus legowo jika berbeda pandangan dan pendapat dalam hal memilih pemimpin, mulai dari Presiden hingga Bupati, juga pemilihan legislatif.
“Semua mesti legowo siapa yang menang siapa yang kalah, itu semua sebuah kompetisi, sebuah permainan yang mesti kita senyum dan kita menikmati kebahagiaan itu, jangan sampai nanti ada perselisihan teman dengan teman, yang akhirnya tidak duduk di kedai kopi bersama karena beda pilihan, pandangan, dan pendapat,” pesannya. **YAHYA