Mandalapos.co.id, Anambas — Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna (LARS-DHP) melakukan survey akreditasi perdana RSUD Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas.
Survey akreditasi ini dilaksanakan selama 2 hari tanggal 13-14 Desember 2023, dan dilakukan langsung oleh Tim Surveyor LARS DHP yakni dr. Kurniakin Walrisman Sahata Girsang dan Yanti Girsang.
Wakil Bupati Kepulauan Anambas, Wan Zuhendra, berharap akreditasi perdana ini berjalan lancar dan RSUD Tarempa dinyatakan lulus akreditasi sehingga mampu meningkatkan pelayanannya.
“Terimakasih kepada Tim Surveyor LARS DHP yang telah datang langsung ke Kabupaten Kepulauan Anambas untuk melakukan akreditasi RSUD Tarempa,” ucap Wan Zuhendra saat membuka resmi kegiatan Survey Akreditasi RSUD Tarempa, Rabu (13/12) di halaman RSUD.
Wan Zuhendra berharap, Direktur RSUD Tarempa dan jajaran serta seluruh tenaga kesehatan di RSUD Tarempa, bisa memberikan yang terbaik demi kelancaran proses akreditasi ini.
Ia juga berpesan, sejatinya status akreditasi harus dibarengi dengan pelayanan prima bagi masyarakat tanpa melihat status sosialnya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur RSUD Tarempa, dr. Rini Gumala Cahyaasih, mengatakan, akreditasi rumah sakit diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang merupakan pedoman bagi rumah sakit dalam melaksanakan akreditasi sebagai upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
“Peningkatan mutu dan keselamatan pasien merupakan proses kegiatan yang tidak pernah berhenti dan harus selalu dilakukan oleh rumah sakit di Tarempa sebagai ibukota Kabupaten Kepulauan Anambas, sehingga diharapkan dapat sejajar dengan mutu rumah sakit di tingkat nasional,” ucapnya.
Menurut dr.Rini, RSUD Tarempa baru memulai operasionalnya pada tahun 2018. Dibandingkan RSUD lainnya di Anambas, yakni RSUD Palmatak dan RSUD Jemaja yang sudah melaksanakan survey akreditasi sebanyak 2 kali, RSUD Tarempa justru masih perdana mengikuti survey akreditasi rumah sakit.
Dijelaskan dr.Rini, akreditasi wajib diikuti oleh rumah sakit sesuai standarisasi nasional. Standar akreditasi ini harus berfokus pada pasien, bersifat dinamis, dan mengikuti perkembangan standar akreditasi
“Surveyor independen yang menilai, hasil penilaiannya nanti diputuskan hari kedua, semoga kita lulus paripurna (sempurna/lengkap),” harapnya.
Masih menuturkan harapannya, dengan adanya akreditasi ini semuanya diharapkan menuju pada manajerial yang profesional dan utamanya pelayanan prima serta keselamatan pasien.
“Sebelum diuji pastinya kami dibimbing, memang dari awal pelayanan prima sudah kita terapkan, serta bagaimana kita berbuat dan melayani dengan hati ikhlas dan penuh senyum,” pungkasnya.**
*YAHYA