Mandalapos.co.id, Jember – Salah satu masalah utama dalam bidang pendidikan dan kebudayan adalah masalah identitas kebangsaan. Dengan derasnya arus globalisasi dikhawatirkan budaya bangsa, khususnya budaya lokal akan mulai terkikis.
Untuk menjaga eksistensi budaya dan kesenian lokal, SMA Negeri Jenggawah mengaktifkan kembali ekstrakurikuler (ekskul) Karawitan atau kesenian musik tradisional Jawa. Adapun tujuannya agar para siswa bisa mengenal lebih baik dan menghargai Budaya Jawa.
Pembina Ekskul Karawitan SMAN Jenggawah, Bambang, mengatakan, dirinya berencana membentuk grup campursari, selain mengajari siswa tembang-tembang klasik.
” Saat ini masih belajar dasar-dasarnya supaya lancar dan nantinya akan kita kolaborasi dengan ekstrakurikuler tari,” ujar Bambang kepada mandalapos, Kamis (25/1/2024).
“Kami sengaja memperkenalkan dasar-dasarnya terlebih dahulu, karena banyak dari anak didik tidak paham berkenaan dengan eskul tersebut,” imbuhnya
Adapun jumlah siswa yang aktif mengikuti ekskul Karawitan di SMA Negeri Jenggawah berjumlah 19 siswa, terdiri dari 12 penabuh dan 7 anak sinden.
Menambahkan, Pelatih Karawitan, Mulyanto, mengatakan lagu atau irama yang dipelajari adalah tembang-tembang yang dikarang para pujangga seni jaman dulu. Menurutnya, tembang-tembang klasik banyak memberikan ajaran soal tatakrama, sopan santun, dan andap asor.
“Jadi tidak hanya belajar dan mengerti karawitan saja. Lewat kegiatan karawitan ini lah anak didik akan paham dan mengerti budaya yang Adi luhung ini serta dapat terbentuk sikap yang baik di kemudian hari,” pungkasnya. *
*Slamet