Mandalapos.co.id, Jember- Bank Indonesia meluncurkan fitur baru pada QRIS yaitu QRIS TUNTAS untuk transaksi tarik, transfer, dan setor tunai sejak bulan Agustus 2023 lalu.
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah QR untuk pembayaran yang sudah distandarisasi dan diintegrasikan sehingga seluruh aplikasi pembayaran dapat melakukan transaksi pada QRIS.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jember, Gunawan, mengatakan, inisiatif ini sebagai wujud nyata komitmen Bank Indonesia dalam pengembangan inovasi fitur QRIS secara berkelanjutan sebagai bagian dari implementasi Blueprint Sistem Pembayaran (BSPI) 2025, untuk mengakselerasi inklusi ekonomi dan keuangan digital, sekaligus mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Menurut Gunawan, berbagai fitur bermanfaat bisa didapatkan pada QRIS TUNTAS dengan skema harga yang lebih efisien dibandingkan biaya untuk layanan serupa oleh industri saat ini.
“QRIS TUNTAS juga diarahkan untuk mendukung stabilitas sistem pembayaran melalui interkoneksi dan interoperabilitas antar penyelenggara dan sumber dana, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui skema harga yang efisien dengan tetap memastikan keberlangsungan layanan oleh industri,” terang Gunawan dalam keterangan tertulis yang diterima mandalapos, Rabu (7/2/2024).
Tahun 2024 ini, target dari Bank Indonesia sebagai upaya perluasan implementasi QRIS di antaranya:
- Target sebesar 55 juta pengguna pada tahun 2024
- Menetapkan target volume transaksi QRIS sebanyak 2,5 miliar transaksi pada 2024
- Memperkuat strategi implementasi QRIS Antarnegara.
Lanjut Gunawan mengatakan, Bank Indonesia berkomitmen untuk terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk Pemerintah baik di pusat dan daerah, pelaku industri dan masyarakat, dalam rangka memperluas akseptasi QRIS dengan didukung pengembangan inovasi fitur QRIS secara berkelanjutan dan perluasan kerja sama, baik di dalam negeri maupun lintas negara.
Ke depannya, QRIS dapat memfasilitasi perdagangan antarnegara secara lebih efisien, khususnya bagi UMKM, serta mendorong pertumbuhan sektor pariwisata.*
*Slamet