Mandalapos.co.id, Buton Selatan — Penemuan mayat gadis cilik di dasar jurang sedalam 5 meter di Desa Kaofe, Kecamatan Kadatua, Kabupaten Buton Selatan, mendapatkan perhatian dari sejumlah pihak. Salah satunya datang dari Dewan Pendiri Himpunan Mahasiswa Alam Kadatua, Aldhy Rifaldi.
Dalam keterangannya kepada media, Aldhy mengaku sangat prihatin dengan kejadian yang membuat hati nya terasa tersayat. Dia pun berharap, Kepolisian dapat segera mengungkap kasus kematian gadis cilik itu, yang diduga sebagai korban pembunuhan dan pemerkosaan.
“ Terhadap terduga pelaku, agar kiranya secepatnya di tangkap dan dihukum sesuai aturan yang berlaku. Saya berharap pelaku dapat dihukum dengan maksimal, sesuai dengan tindak pidana yang dilakukan,” tegas Aldhy dalam keterangannya, Kamis (29/2).
Kasus tersebut, kata Aldhy, juga telah menumbuhkan keprihatinan masyarakat luas, sehingga diharapkan agar aparat Kepolisian segera mengungkap kasus ini.
Aldhy pun mengajak masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan perbuatan serupa di tengah-tengah masyarakat. Ia meminta agar orang tua lebih peka terhadap keselamatan anaknya.
“Kepekaan sosial di tengah-tengah lingkungan masyarakat sangat penting, serta komunikasi antara anak dan keluarga juga sangat diperlukan dalam mencegah kejadian serupa,” sebutnya.
Sebagai informasi, pada Minggu (25/2/2024) telah ditemukan mayat anak perempuan berusia 6 tahun di Desa Kaofe, Kecamatan Kadatua, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Belakangan diketahui, korban adalah S yang menurut penuturan ayah korban berinisial M, telah hilang selama 3 hari sejak Kamis (22/2).
Saat ditemukan, korban dalam keadaan tanpa busana di dasar jurang sedalam 5 meter. *(Red)