Mandalapos.co.id, Jember – Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, Dr. Slamet, terang-terangan mengatakan ada 2 Puskesmas di wilayah Kabupaten Bondowoso yang sedang bermasalah.
“Untuk wilayah Bondowoso ada 2 Puskesmas yang sedang bermasalah dan sedang kami monitoring hingga saat ini, salah satunya Puskesmas Maesan,” ungkap Dr. Slamet ditemui awak media, Senin (4/3/2024).
Dibeberkan Dr. Slamet, permasalahan yang terjadi di Puskesmas Maesan meliputi soal pelayanan kurang baik, beberapa tarif tidak sesuai, management, rujukan kurang tepat, termasuk kondusifitas internal di Puskesmas Maesan.
“Kami lakukan sidak minggu pertama bulan Februari ke Puskesmas Maesan dikarenakan berbagai laporan yang masuk ke kami, di antaranya dari kepala desa wilayah Kecamatan Maesan, bapak camat Maesan, dan bapak Tohari Anggota DPRD,” terang Dr. Slamet.
Sedangkan terkait Surat Perintah (SP) tugas yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Bondowoso kepada beberapa pegawai Puskesmas Maesan, menurut Dr Slamet, hal itu berdasarkan masukan, usulan, serta rekom yang diberikan oleh Kepala Puskesmas Maesan.
“Kami melakukan beberapa SP kepada perawat di wilayah Puskesmas Maesan berdasarkan usulan atau rekom dari kepala puskesmas, dan setelah itu kami kaji ulang melalui data-data yang diberikan,” tegasnya.
Selain itu, Dr. Slamet juga mengatakan bahwa di Puskesmas Maesan juga ternyata ada beberapa “kelompok-kelompok” di satu puskesmas.
“Oleh karena itu kami membentuk beberapa team untuk langsung mengaudit Puskesmas Maesan,” tambah Dr. Slamet.
Sebelumnya diberitakan mandalapos, 2 orang pegawai Puskesmas Maesan merasa kecewa dengan Surat Perintah (SP) tugas yang diterbitkan oleh Plt Kadinkes Bondowoso.
Faisol Abrori salah satu pegawai yang kecewa dengan SP Dinkes Bondowoso itu mengatakan, dirinya semula menjabat sebagai Koordinator UGD Puskesmas Maesan, namun tiba-tiba mendapat SP sebagai Perawat Penyelia di Pustu Sumber Anyar Lingkungan UPTD Puskesmas Maesan.
Janggalnya, Faisol diroling saat unit UGD Puskesmas Maesan masih membutuhkan tambahan bantuan tenaga.
“Tau-tau keluar SP dilimpahkan ke desa, apa tak penghinaan bagi saya jabatan saya langsung diturunkan otomatis, itu dasarnya darimana?” ujar Faisol ditemui awak media, Sabtu (2/3/2024).*
*Slamet