Prospek Cerah Budidaya Kerang Darah di Kampung “Terapung” Tuba

0
965

MANDALAPOS.co.id, Tuba – Kampung Sungai Burung, Kabupaten Tulang Bawang, terlihat unik dengan kehidupan masyarakatnya yang lebih banyak menghabiskan waktu di atas air.

Rumah-rumah yang berbaris rapih di atas air dan pemandangan alam di kampung yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa ini, sangat menarik untuk dijadikan salah satu destinasi wisata di Kabupaten Tulang Bawang.

Terlebih, kampung dengan luas sekitar 945 Hektare ini, ternyata memiliki potensi luar biasa dibidang budidaya hasil kelautan. Kegiatan tangkap dan budidaya Ikan, udang, kepiting (rajungan), menjadi salah satu penghasilan penduduk setempat yang mayoritasnya Nelayan.

Belakangan, budidaya kerang darah juga kian diminati Warga Kampung Sungai Burung. Hal itu tak mengherankan, cukupnya ketersediaan bibit dan ramahnya perawatan, ternyata seiring dengan untung yang menggiurkan.

Rata-rata hasil panen kerang di kampung itu ternyata cukup besar, yakni mencapai 3 hingga 4 ton perhari. Bahkan Sungai Burung menjadi penghasil kerang darah terbesar di Lampung.

Hal ini diketahui saat Dinas Kominfo Tulangbawang bersama Ikatan Wartawan Online (IWO) meninjau langsung ke kampung Sungai Burung, dalam rangka menggali destinasi wisata di sana, Minggu, (21/02/2021).

“Hampir semua warga kampung sungai burung ini usaha budidaya kerang darah, karena budidaya kerang ini sangat menjanjikan dan dapat menopang kebutuhan kami. Karena dalam kurun waktu 4 sampai 5 bulan sudah bisa dipanen dan tidak rumit juga cara  budidayanya tanpa di beri pakan bisa menghasilkan,” ungkap Sekretaris kampung Sei Burung Mashuri.

Dikatakannya, dalam satu bulan hasil panen di sana mencapai ratusan ton. Dengan harga jual kisaran Rp 13 ribu hingga Rp 16 ribu per kilogram.

“Itu pun tergantung dari size besar kecilnya, Sedangkan untuk yang size super itu bisa mencapai ratusan ribu per kilogram nya,” tutur Mashuri.

Dihadapan Kepala Dinas Kominfo Tuba, Dedy, warga juga turut menyampaikan keluhannya. Mereka meminta pemda melalui dinas terkait untuk memberikan bimbingan atau pelatihan, sehingga mulai dari kegiatan pembibitan hingga pengemasan hasil panen sesuai standarisasi.

Hal itu diminta para petani kerang, lantaran hasil panen mereka juga telah menjangkau pasar mancanegara.

“Salah satu usaha yang dapat meningkatkan penghasilan warga ya budidaya kerang ini, tinggal bagaimana dari Pemerintah daerah melakukan pembinaan supaya dapat meningkatkan hasil budidaya sehingga mengangkatkan kesejahteraan warga kampung sungai Burung ,” ucap Jamal, salah satu pelaku budidaya kerang darah.

Laporan : Andi Febri Gunawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini