Mandalapos.co.id, Asahan – Ratusan massa geruduk kantor Bupati dan Kejaksaan Negeri Kisaran, Senin, (22/4/2024). Mereka menuntut agar Bupati dan Kajari menyikapi adanya dugaan pungli yang dilakukan Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan Ketua Kelompok Kerja (Pokja) konstruksi Kabupaten Asahan.
Massa yang tergabung dalam Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI) Asahan itu, melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati.sambil mengendarai sepeda motor dan becak motor (betor).
Selain menggelar orasi, massa pendemo juga melakukan aksi teatrikal sembari membawa keranda mayat buatan dan puluhan poster bertuliskan kecaman. Di tengah kerumunan massa, salah seorang orator pun menabur uang mainan yang dibawa dalam koper.
“Kita minta agar Bupati Asahan dan aparat penegak hukum tanggap dengan adanya dugaan Pungli itu. Segera tindaklanjuti dan periksa pihak yang terlibat,” teriak seorang orator bernama Adha Khairuddin.
Dikatakannya, Kepala ULP dan Ketua Pokja selama ini diduga kerap melakukan pungli terhadap para rekanan. Setiap rekanan diminta uang pengamanan sebesar 3 persen dari jumlah pagu proyek yang dikerjakan.
Uang pengamanan yang dikutip dari rekanan itu, sebutnya, dilakukan dengan modus untuk dibagi kepada pihak-pihak aparat setempat. Adha juga menduga, pungli uang pengamanan itu dilakukan langsung oleh Ketua Pokja Asahan, Zulkarnain Nasution atau Zul Salamlekum.
“Pungli uang pengamanan sebesar 3 persen itu diduga dilakukan oleh Zul salam lekum. Uangnya kemungkinan dijadikan modal untuk main judi online,” ungkap Andre Hasibuan pengunjuk rasa lainnya di tengah aksi.
Dia mengatakan selama ini Zul yang merupakan Ketua Pokja Asahan memang hobby bermain judi online slot dan poker. Selain uang pengamanan rekanan juga diminta uang kewajiban lain agar proyek dimenangkan.
Usai menggelar orasi selama beberapa menit, para pengunjuk rasa akhirnya diterima langsung Wakil Bupati Asahan, Taufik ZA Siregar. Dia mendengarkan langsung aspirasi yang disampaikan pengunjuk rasa.
“Kita akan menyikapi tuntutan yang disampaikan rekan-rekan sekalian. Yakinlah akan kita usut dugaan pungli itu dan Zul salamlekum diganti jadi Zul Alhamdulillah saja,” ujar Taufik di tengah para pengunjuk rasa.
Para pengunjuk rasa langsung menuju Kantor Kajari Kisaran usai menggelar orasi di halaman kantor Bupati Asahan. Mereka juga menyampaikan aspirasi di kantor Korps Adhyaksa selama beberapa menit.
Massa langsung meninggalkan kantor Kejaksaan Kisaran setelah menyampaikan aspirasi. Di bawah pengamanan petugas kepolisian Polres Asahan massa aksi membubarkan diri.(*)
*M.Nasrun Daulay