Pemuda di Desa Waara Ditemukan Tewas Gantung Diri, Kapolres Buteng: Ada Gangguan Kejiwaan

0
271

Mandalapos.co.id, Buton Tengah – Warga Desa Waara digemparkan dengan penemuan mayat gantung diri di Desa Waara, Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah (Buteng) pada Kamis (12/9/2024) siang sekitar pukul 12.00 Wita

Berdasarkan hasil identifikasi ke keluarga korban , diketahui warga yang gantung diri tersebut adalah RB (27) warga Desa Waara yang baru pulang sekitar 2 minggu dari Kota Ternate.

Korban pertama kali ditemukan oleh NJ (11) adik tiri korban yang baru pulang dari sekolah. NJ yang terkejut kemudian memberitahukan kepada bibinya JH (33) dan langsung menghubungi Polsek Lakudo melaporkan kejadian tersebut.

Menerima laporan warga, Tim Inafis Satreskrim Polres Buton Tengah dan Personil Polsek Lakudo, bergerak cepat menuju ke lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian (TKP)

Kapolres Buton Tengah AKBP Wahyu Adi Waluyo, menjelaskan, saat ditemukan pada Kamis (12/9/2024) siang sekitar pukul 12.00 Wita korban RB ditemukan tidak bernyawa dalam posisi tergantung menggunakan tali ayunan.

“Bibi Korban JH (33 tahun) yang panik kemudian menghubungi Bhabinkamtibmas Desa Waara Aiptu Suharman. Setelah laporan tersebut diterima, Unit Inafis Satreskrim Polres Buton Tengah bersama Polsek Lakudo langsung turun ke lokasi, untuk melaksanakan olah tempat kejadian dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ditubuh korban,” ungkap Kapolres dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/9).

“Berdasarkan keterangan dari keluarga korban bahwa korban mengidap gangguan kejiwaan dan baru datang dari Kota Ternate sekitar dua minggu lalu. Serta sempat dibawa ke Kecamatan Lasalimu untuk berobat selama satu minggu dan pada Hari Rabu (11/9/2024) korban sempat mengamuk di dalam rumah dan mencari senjata tajam berupa parang dan pisau, namun pihak kelurga telah terlebih dahulu menyembunyikan barang-barang tersebut,” sambung Kapolres.

Menurut Kapolres Buteng, Kepolisian telah menyarankan kepada pihak keluarga korban agar korban tetap dilakukan otopsi, agar mengetahui penyebab kematian korban.

“Namun keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan meminta agar korban dapat dikebumikan oleh keluarga secara layak,” pungkasnya. *

*Laporan: Ahmad Subarjo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini