Mandalapos.co.id, Buton Tengah — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas PK) Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara menyelenggarakan sosialisasi stunting, berlangsung di Gedung Kesenian Kecamatan Lakudo, Selasa (8/10/2024).
Kegiatan Dinas PK Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengangkat tema “Edukasi Pencegahan Stunting Guna Menciptakan Generasi Sehat dan Cerdas” yang dihadiri 261 Guru PAUD dari 87 Sekolah TK se-Buton Tengah.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Dinas PK Buton Tengah, Abdullah, sekaligus menyampaikan pengarahan kegiatan sosialisasi percepatan penurunan stunting. Kegiatan ini dihadiri langsung Kepala Dinas Kesehatan Buteng, Kasman, sebagai pemateri terkait stunting dan tata cara pencegahannya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Buteng, Kasman, mengatakan, untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas bebas stunting, maka diperlukan adanya sosialisasi stunting secara menyeluruh bertujuan meningkatkan kesadaran seluruh eleman masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting.
Lanjut kata dia, stunting merupakan ancaman serius kepada generasi emas Buton Tengah kedepan jika tidak cepat mengatasinya. Oleh karena itu, pencegahan stunting harus melibatkan banyak pihak seperti halnya peran Guru PAUD.
“Guru PAUD mempunyai peran strategis dalam penanganan stunting. Hal itu karena, Guru PAUD dapat membantu mendeteksi dini anak yang terindikasi stunting dengan cara memantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara rutin,” ucap Kasman saat di konfirmasi awak media.
Ia mengatakan, dengan adanya pengetahuan pencegahan stunting kepada Guru PAUD, dapat memberikan stimulasi psikososial dan perkembangan anak sesuai usia melalui pembelajaran yang menyenangkan.
“Kemudian Guru PAUD dapat menyampaikan informasi dan pengetahuan edukasi kepada orang tua anak tentang pencegahan stunting,” katanya.
Lanjut ia berharap dengan banyaknya peran semua pihak berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting, dapat menciptakan generasi sehat dan cerdas anak di Kabupaten Buton Tengah di masa yang akan datang.
“Dengan adanya kegiatan sosialisasi stunting semacam ini dapat memberikan edukasi dan informasi yang bermanfaat dapat menekan angka stunting di Kabupaten Buton Tengah,” ucap menambahkan.
Sebagai informasi, Pemkab Buton Tengah serius berkomitmen dalam penanggulangan stunting dengan keterlibatan seluruh pihak, baik itu peran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) hingga tingkat desa dan kelurahan, program Bapak dan Bunda Asuh stunting di setiap kecamatan untuk memberikan dukungan kepada kepada anak-anak dan keluarga yang beresiko stunting, termasuk pemberian makanan tambahan yang kaya gizi dan protein, seperti susu dan telur.
Atas usaha tersebut, terbukti melalui data elektronik pencatatan dan pelaporan gizi yang berbasis masyarakat (E-PPFbM) tahun 2024, diambil melalui data posyandu menujunkan prevalensi stunting Buton Tengah mencapai 14,4%, turun dari 15,7% pada tahun sebelumnya. *(Adv)
*Laporan : Ahmad Subarjo