Mandalapos.co.id, Buton Tengah — Mayat seorang wanita ditemukan mengapung di perairan Pelabuhan Wamengkoli di Desa Onewaara, Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah, Kamis (7/11/2024) siang.
Mayat tanpa identitas tersebut pertama kali terlihat oleh petugas pelabuhan dan ABK Kapal Ferry KMP Tenggiri, yang sedang mengatur turun dan tibanya penumpang di Pelabuhan Ferry Wamengkoli, di sekitar area samping dermaga pelabuhan.
Proses evakuasi dilakukan oleh ABK, petugas TNI, dan Kepolisian serta dibantu masyarakat sekitar area pelabuhan. Selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan kepada Unit Inafis Satreskrim Polres Buton Tengah untuk dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Dalam keterangannya, Kapolres Buton Tengah, AKBP Wahyu Adi Waluyo, menyampaikan, bahwa sebelum ditemukan meninggal dunia, masyarakat di sekitar pelabuhan melihat korban mondar-mandir di sekitar pos jaga pintu palang masuk dermaga Pelabuhan Ferry.
Ketika disapa oleh para petugas pelabuhan, korban tidak merespon apapun dan langsung masuk di sekitaran Pos Mobile Brigde, lokasi persis depan areal kedatangan dan keberangkatan kapal Ferry Wamengkoli-Baubau.
“Sekitar pukul 12.00 Wita korban masih sempat dilihat terakhir oleh para petugas Ferry sedang duduk termenung seorang diri depan pos Mobile Brigde pelabuhan, dan sekitar pukul 13.15 Wita ketika kedatangan Ferry KMP Tenggiri dari Kota Baubau terdengar teriakan dari salah seorang penumpang Ferry bahwa ada mayat mengapung di samping pelabuhan dan langsung dievakuasi,” tutur Kapolres menceritakan kronologis ke awak media.
Lanjut diterangkan Kapolres, saat Tim Inafis tiba di lokasi melakukan olah TKP dan melakukan evakuasi korban, datanglah seorang lelaki berinisial B (45) yang mengaku sebagai suami korban.
“B mengaku bahwa mayat perempuan ciri-ciri fisik dan wajahnya tersebut adalah istrinya berinisial WN (31) yang berprofesi sebagai seorang guru di SMA Marobo Kabupaten Muna. Mereka ini berencana sejak tadi pagi dirinya bersama korban hendak menuju ke Kota Baubau untuk berobat,” kata Kapolres.
Dari keterangan suami korban, istrinya mempuyai riwayat depresi (gangguan kejiwaan) yang dimana berpergian serta jalan menyendiri dan sudah 3 hari terakhir korban tidak tidur.
“Kemudian di saat B meninggalkan korban karena masih cerita dan minum kopi bersama temannya, mendengarkan informasi penemuan mayat tanpa identitas dari penumpang lainnya, dia kemudian datang mengecek mayat tersebut dan didapati bahwa benar mayat tersebut adalah istrinya,” ungkap Kapolres menceritakan pengakuan B.
Masih dijelaskan Kapolres, setelah dilakukannya olah TKP oleh Tim Inafis Polres Buton Tengah, korban kemudian dibawa ke RSUD Buton Tengah untuk dilakukan otopsi. Namun, suami korban menolak dengan alasan sudah ikhlas dan menerima kematian korban.
“Suami korban meminta kepada pihak kepolisian untuk tidak dilakukan pemeriksaan otopsi dengan alasan telah mengikhlaskan korban dan menerima kematian korban. Suami korban ini hanya meminta kepada pihak kepolisian untuk difasilitasi agar korban segera dibawa ke kampung halamannya di Desa Bone Lolibu, Kecamatan Marobo Kabupaten Muna untuk di makamkan,” pungkasnya. *
Laporan : Ahmad Subarjo