Media Australia Sebut Indonesia Bisa Jadi Hotspot Covid Selanjutnya

0
431
ilustrasi perawatan pasien Covid-19-net

MANDALAPOS.CO.ID,JAKARTA – Media asal Australia, The Sydney Morning Herald, memprediksi Indonesia sebagai wilayah yang berpotensi jadi ‘hotspot’ alias pusat virus corona berikutnya di dunia, seperti dilansir dari cnnindonesia.com .

Artikel yang ditulis oleh James Massola, kontributor The Sydney Morning Herald, Asia Tenggara yang berbasis di Jakarta itu menjelaskan, dalam delapan dari 10 hari Indonesia merekam lebih dari 1.000 kasus baru setiap hari. Hasil reportase yang tayang pada 19 Juni itu juga mengatakan dua hari lainnya disebut nyaris 1.000 kasus baru.

Saat perhatian dunia fokus pada Amerika Serikat, India, Rusia, dan Brasil yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 tertinggi, menurut artikel berjudul ‘The world’s next coronavirus hotspot is emerging next door’ itu perkembangan di Indonesia disebut di bawah radar.

Indonesia disebut dalam kondisi mengkhawatirkan sebab rasio tes Covid-19 rendah dan jumlah kematian tinggi. James mengutip dari data worldmeters, Indonesia berada di posisi 163 dengan rasio pengetesan sebanyak 2.123 per 1 juta penduduk.

Dia menjelaskan data Indonesia itu jauh di bawah Rusia pada posisi 18 dengan 107.445 tes, AS posisi 27 dengan 80.750 tes, Brasil posisi 108 dengan 11.302 tes, dan India posisi 138 dengan 4.530 tes.

James juga menyinggung soal kebijakan pemerintah yang melonggarkan pembatasan kendati tren infeksi terus meningkat. Dia menjelaskan pemerintahan Bali yang pada 18 Juni mengumumkan 66 kasus positif Covid-19, rekor baru harian, malah mulai berpikir membuka diri untuk didatangi turis.

Pemerintah Indonesia dikatakan buruk dalam menangani pandemi. James menyinggung soal lambatnya pemerintah Indonesia hingga menyatakan kasus pertama Covid-19 pada 2 Maret.

Menurut artikel itu pemerintah Indonesia punya dua pilihan, yaitu mengambil langkah lebih tegas untuk menghentikan penyebaran, termasuk meningkatkan tes dan memberlakukan lagi lockdown, atau terus kikuk seiring bertambahnya korban jiwa.

(Redaksi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini