Mandalapos.co.id, Natuna- Sektor pariwisata, digadang-gadang bakal menjadi andalan ke dua Kabupaten Natuna setelah kelautan dan Perikanan, guna menggenjot pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Apalagi, kini Natuna telah ditetapkan sebagai bagian dari Geopark Nasional, sebagaimana diharapkan Pemkab Natuna, status itu dapat menjadi daya tarik bagi kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Meski demikian, panorama alam dan status Geopark saja belum cukup bagi Natuna untuk menarik hati para pelancong. Sarana dan Prasarana, serta mutu pelayanan juga bersumbangsih agar wisatawan betah berlama-lama di Kabupaten bermotto “Laut Sakti Rantau Bertuah” ini.
Dengan target kunjungan wisatawan mancanegara, Sumber Daya Manusia(SDM) yang melayani juga harus mumpuni dan profesional. Minimal, menguasai bahasa asing, berwawasan tempatan dan beretika. Berangkat dari kebutuhan akan tenaga pemandu wisata yang profesional itulah, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Natuna mencoba mengusulkan kegiatan pelatihan Tour Guide alias pemandu wisata, untuk dianggarkan pada APBD Natuna Tahun 2022.
“Kita untuk Tahun Anggaran 2022 sudah usulkan lagi, itu kelas kejuruan bahasa untuk tour guide atau pemandu wisata, kita melihat apa yang dibutuhkan daerah ini. Pelatihannya itu tidak selalu bahasa inggris, bisa bahasa jepang atau mandarin,” tutur Hussyaini kepada mandalapos.co.id, Jum’at 16 April 2021.
Usulan itu kata Hussyaini, berikut dengan usulan pembangunan ruang workshop untuk menambah kejuruan. Hal itu lantaran ruang UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertrans Natuna sudah diisi dengan pelatihan kejuruan lain. Adapun kejuruan lain itu disebutkan Hussyaini, kejuruan menjahit, las, otomotif, dan kelistrikan.
“4 kejuruan yang kita dapat ini anggaran dari Kementerian Tenaga Kerja melalui BLK Padang, karena kita binaan BLK Padang. Sekarang total alumninya hampir mencapai 200 orang, itu termasuk yang peserta kita kirim untuk mengikuti pelatihan di luar daerah,” sebutnya.
Ditanya cara mendaftarkan diri menjadi peserta pelatihan, Hussyaini pun menunjukan sebuah brosur di handphone miliknya. Ia mengatakan siapapun boleh ikut dengan syarat minimal sudah berumur 18 Tahun.
Diterangkan Hussyaini, cara mendaftarkan diri harus melalui pendaftaran online di website pelatihan.kemnaker.go.id . Selebihnya peserta diminta membuat akun, mengisi data diri, dan memilih program pelatihan sekaligus lembaga pelatihannya.
Sementara itu ditemui terpisah, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Hendra Kusuma, membenarkan bahwa pelatihan peningkatan SDM sangat perlu diadakan termasuk pelatihan bagi komunitas-komunitas pengelola pariwisata dan pemandu wisata.
“Betul SDM kita memang harus siap walaupun sekarang ini belum begitu terasa kunjungan wisatawan ke Natuna. Karena wisatawan ingin dilayani dengan baik dengan keramahan dan pengetahuan kita akan keberadaan pariwisata Natuna itu sendiri,” imbuhnya.
Hendra Kusuma mengakui bahwa potensi wisata Natuna sangat luar biasa, untuk itu perlu disiapkan SDM berkualitas pada bidangnya, jangan sampai ketika wisata sudah maju SDM belum siap.
“Kita memang ada keinginan menjadikan Natuna Gerbang Wisata di Utara Indonesia. Karena kita lebih unggul dibandingkan Batam dan Tanjungpinang, mereka hanya berbatasan dengan satu setengah negara Singapur dan Malaysia Barat. Sedangkan kita berbatasan dengan tujuh negara,” ungkapnya.
Artinya lanjut Hendra Kusuma, objek pariwisata Natuna jauh lebih unggul karena memiliki potensi yang luar biasa. “Jadi jangan sampai SDM kita tidak siap untuk itu,” tutupnya. (adv)
Narasi ; fian