mandalapos.co.id ,Indramayu– Figo Arrozaq Kusuma, remaja berusia 17 Tahun asal Indramayu, hanya bisa membayangkan cita-cita nya dari atas tempat tidur.
Ketika remaja lain seusianya bersiap memasuki masa dewasa, baik meneruskan ke jenjang kuliah atau bekerja. Figo hanya terbaring lemah tak berdaya, berharap ada keajaiban bagi hidupnya.
Figo merupakan anak yang tekun belajar dan religius, sayang suratan takdir berkata lain untuk jalan hidupnya. Putra semata wayang pasangan Prabowo dan Aan Hasanah ini, harus menderita kelumpuhan sejak usia 9 Tahun, saat masih duduk dibangku kelas II Sekolah Dasar (SD) pada Tahun 2011 silam.
Kepada mandalapos orang tua Figo bercerita, awal mula anaknya normal seperti anak pada umumnya. Namun, kejadian malang itu menimpa, Figo terjatuh saat mengikuti praktek pelajaran olah raga di sekolahnya.
Orang tua Figo pun tak menyangka anaknya akan mengalami kelumpuhan akibat jatuh tersebut. Meski demikian, dengan kasih sayang mereka tetap merawat buah hatinya.
“Kami ikhlas mengurus, meskipun melelahkan disaat Figo menamatkan sekolah dasar di SDN II Tegalurung tahun 2016. Kenapa demikian, jarak tempuh dari tempat tinggal ke sekolah 2 km pulang pergi mengantar Figo ke sekolah menggunakan kursi roda didorong. Itu selama 3 tahun dari tahun 2013 sampai tahun 2016,” tutur orang tua Figo, Minggu 2 Mei 2021.
Keinginan kuat Figo untuk tetap bersekolah itulah, yang membuat orang tuanya juga bersemangat mendukung sang anak melanjutkan pendidikan. Meski hanya bisa berjuang dari tempat tidur, Figo telah lulus program pendidikan paket B, dan kini sedang mengikuti program paket C atau setara SLTA.
Pengobatan medis sebenarnya juga telah diupayakan oleh orang tua Figo pada tahun 2012 silam. Selama 3 bulan, Figo menjalani pengobatan di Rumah Sakit BTD Betes Jogja Jawa Tengah, selain pengobatan medis, orang tua Figo juga mengupayakan pengobatan alternatif.
“Sudah kami lakukan demi kesembuhan Figo, namun ihktiar tersebut masih belum menemui hasil,” kata Aan Ibu Figo.
Aan menjelaskan, ayah kandung Figo bekerja sebagai buruh proyek bangunan yang selalu berpindah-pindah, sehingga jarang ada di rumah hanya sewaktu-waktu.
Keterbatasan perekonomian keluarga, juga menjadi kendala mengapa Figo tak lagi mendapatkan perawatan medis.
Mirisnya, tubuh Figo yang dirundung kelumpuhan sejak lama ini, kondisi kesehatannya juga semakin menurun setiap hari. Bahkan, tubuh remaja itu terlihat sangat kurus dan pucat.
“Kami batuh perhatian dan bantuan dari Bupati Indramayu Nina Agustina yaitu biaya perawatan medis untuk kesembuhan anak kami Figo,” harapnya.
Untuk diketahui, Figo dan orang tuanya tinggal di Perumahan Balongan Asri 1, RT 24 RW 06 Blok C-9 No.5 Desa Tegalurung Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Laporan: Resman. S