Begini Kronologi “Hilangnya” Uang ADD Lingai, Hingga Mantan Bendahara Sesalkan Sikap Kades

0
3725
Asnidar, mantan Bendahara Desa Lingai, Anambas

mandalapos.co.id, Anambas- Mantan Kaur Keuangan atau Bendahara Desa Lingai, Kabupaten Kepulauan Anambas, Asnidar, menceritakan kronologi dugaan hilangnya sejumlah uang Alokasi Dana Desa (ADD) Desa Lingai.

Dihubungi mandalapos, Sabtu 15 Mei 2021, Asnidar menuturkan sejatinya Ia tidak mengetahui mengapa uang tersebut bisa kurang ataupun hilang.

“Jadi kan waktu itu puase kita dari bank tak hitung lagi, cuma dari bank aja yang hitung, kita bawa Rp 230 juta ADD itu untuk gaji atau operasional desa,” katanya.

Usai pencairan di bank, uang tersebut dibawa ke tempat kost Kepala Desa Lingai di Tarempa. Di tempat itulah uang tersebut kata Asnidar dipilah-pilah untuk pembayaran hutang desa yang ada di Tarempa. Saat itu Asnidar masih menjabat Bendahara Desa Lingai.

“Di kost pak Kades ada Saya, kades, sekdes, istri pak kades, sama staf di kantor. Staf ambil gaji sekali disitu karena pas dia juga sudah di Tarempa. Yang bayarpun bukan saya, yang bayar pak kades dan sekdes,” tuturnya.

Lanjut Asnidar, usai Kades dan Sekdes Desa Lingai membayar keperluan operasional di Tarempa, sisa uang ADD langsung Ia bawa ke Desa Lingai.

“Saya cuma bawa sisa uang saja dari kos dia, khilafnya saya, saya ga menghitung lagi uang sisa dari pembayaran itu,” sesal Asnidar.

Sisa uang ADD tersebut, Ia bawa kerumahnya, untuk membayarkan gaji perangkat Desa. Selepas berbuka puasa, kata Asnidar, bersama sekretaris desa dan stafnya, mereka memasukan uang ke amplop untuk pembayaran gaji BPD. Mulai dari situlah Asnidar baru menyadari uang tersebut kurang Rp 4 juta lebih.

Meski tidak mengetahui penyebab berkurangnya uang ADD tersebut, Asnidar selaku bendahara desa menyebutkan akan bertanggung jawab menggantikan uang yang diduga hilang tersebut.

“Saya sampaikan ke sekdes, saya siap ganti rugi, jadi ambil lah gaji saya bulan 3 sama bulan 4 untuk membayar uang yang kurang itu,” ujarnya.

Asnidar juga menepis isu beredar yang mengatakan uang ADD Desa Lingai hilang sebesar Rp 24 juta. Ia juga mengaku telah menemui Kades Lingai untuk menyampaikan masalah tersebut.

Akibat masalah itu juga, Asnidar mengundurkan diri dari Bendahara Desa Lingai.

“Saya mengundurkan diri, suami tak kasih lagi kerja, takut kejadian serupa terulang,” kata Asnidar.

Surat pengunduran dirinya pun telah disampaikan ke pihak Pemerintah Desa Lingai. Sayang tak ada tanggapan apapun dari pihak Pemerintah Desa maupun Kades Lingai.

Alih-alih Asnidar ditemui oleh sang kades untuk membicarakan secara kekeluargaan masalah itu, jabatan bendahara di Desa Lingai ternyata kini telah digantikan ke orang lain.

“Tanggapan pak kades juga belum ada sampai saat ini. Pak kades telpon pun tak ada sama sekali, itu langsung diganti bendahara. Jadi itikad baik ke saya juga ga ada untuk bertanya masalah ini,” sesal Asnidar.

Untuk keberimbangan pemberitaan ini, mandalapos telah berulang kali coba menghubungi Kepala Desa dan Sekretaris Desa Lingai via telepon. Namun hingga berita ini diterbitkan, 2 petinggi di Pemerintahan Desa Lingai itu tidak menjawab panggilan.

***red-Yahya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini