mandalapos.co.id, Indramayu– Pemerintah Kabupaten Indramayu memberikan anugerah kepada para pelaku seni dan budaya di Kabupaten Indramayu Jawa Barat, tahun 2021.
Sebanyak 21 tokoh dan lembaga menerima penghargaan atas dedikasi dan pengabdiannya selama ini terhadap pelestarian dan pengembangan seni dan budaya.
Penyerahan dilakukan pada Malam Anugerah Seni dan Budaya Indramayu tahun 2021 bersamaan dengan Peringatan Hari Lahir Pancasila yang dilaksanakan di Gedung Mama Sugra, Selasa (1/6/2021).
Ke-21 tokoh dan lembaga penerima anugerah seni dan budaya tersebut yakni maestro tarling pria (Ipang Supendi), maestro tarling perempuan (Dadang Darniah), maestro tari topeng (Wangi Indriya), maestro wayang cepak (Ki Warsad), maestro tari ronggeng ketuk (Mimi Tiweng), maestro sandiwara (Eblek/Reni), maestro sinden (Idah Sukaesih).
Selanjutnya seniman inovatif wayang kulit (Didi Rohedi), seniman inovatif macapat (Bambang Arwito), sanggar pelestari tari topeng (Sanggar Topeng Mimi Rasinah), pelestari manuskrip (Ki Tarka Sutaraharja), pelestari bahasa daerah (Supali Kasim), pelestari kesenian tradsional sampyong (Sanggar Kedung Penjalin), dan pencipta tarling (Mama Sugra).
Anugerah juga diberikan kepada pelopor pelstari benda cagar budaya (Sulaiman Indrajaya/Nang Sadewo), pemelihara benda pusaka (Dasuki), pelestari nilai tradisi upacara adat ngarot (Desa Lelea), pencipta lagu legendaris pemuda idaman (Sadi M), pelestari tenun gedogan (Sunerih), pelestari seni tradisi genjring umbul (Sanggar Bintang Wisata), dan institusi pelestari cagar budaya (SMPN 1 Sindang).
Penyerahan penghargaan secara simbolis diberikan oleh Bupati Indramayu Nina Agustina melalui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Indramayu, Carsim kepada 3 orang perwakilan penerima yakni Kuwu Lelea, Dadang Darniah, dan Supali Kasim.
Bupati Indramayu Nina Agustina dalam sambutannya yang disampaikan secara virtual melalui zoom meeting dari ruangan Indramayu Command Center (ICC) menjelaskan, membumikan nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk melalui seni dan budaya. Karena seni dan budaya bukan semata berfungsi memberikan hiburan namun lebih jauh dari itu, sebagai sarana untuk membangun karakter bangsa.
Nina menambahkan, di tengah perkembangan seni dan budaya di Kabupaten Indramayu tantangan demi tantangan datang menghampiri. Adapun yang menjadi fokus sekarang ini adalah bangkit di masa pandemi Covid-19.
“Para seniman tentu ingin pentas, ingin berkarya seperti sedia kala. Namun kita semua dihadapkan pada realita yang sukar untuk dilewati. Penerapan disiplin protokol kesehatan adalah hal dasar yang mutlak harus dilakukan,” tegas Nina.
Hal inilah yang nampaknya agak sulit dilakukan masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan kesenian berpotensi menimbulkan kerumunan, namun jika kita semua patuh pada protokol kesehatan, insya allah kesehatan masyarakat akan tetap terjamin.
“Di sini saya berpesan kepada para pelaku seni agar menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi saat ini, pembatasan jumlah penonton dan durasi pentas harus menjadi pertimbangan utama. Untuk itu saya mengajak kepada para pelaku seni agar berinovasi dan berkreasi serta membuat terobosan dengan tujuan akhir seni dan budaya tetap hidup namun masyarakat juga tetap sehat,” katanya.
Laporan: Resman S