mandalapos.co.id, Anambas– Warga Desa Tiangau Kabupaten Kepulauan Anambas, menyayangkan hasil pembangunan jalan di desanya yang kurang berkualitas.
Dibangun pada Tahun 2019 silam, pembangunan Jalan Melati di Desa Tiangau memakan anggaran Dana Desa (DD) sebesar Rp 134,9 juta.
Sayang, baru dua tahun digunakan, jalan sepanjang 150 meter dengan lebar 3 meter yang dikerjakan oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Tiangau itu, sebagian sudah mengalami kerusakan, tepatnya di depan Masjid As Sholihin.
Salah satu warga Desa Tiangau yang enggan menyebut namanya, mengaku miris melihat kondisi jalan tersebut. Permukaan jalan baru yang seharusnya mulus, malah dipenuhi batu kerikil cor yang mulai nampak ke permukaan jalan.
“Kita kemarin sudah komunikasi sama desa, sama kadusnya dibilang kemarin masalah bahan, bahan banyak kurang. Jadi kalau membangun itu jangan asal jadi dan dihitung betul-betul anggaran dan bahannya,” katanya.
Sementara ditemui mandalapos Rabu (16/6), Ketua TPK Desa Tiangau, Muslim, mengklaim rusaknya jalan tersebut akibat saat pengecoran hujan turun.
“Waktu itu ngecor sore, abis itu Hujan. Jalan itupun sebenarnya tidak sampai disitu dengan anggaran segitu, tetapi kita tambahkan 30 meter dari seharusnya. Kalau kita tak buat sampai situ masyarakat komplain lagi, jadi kita buatkan sampai situ,” ungkapnya.
Meski demikian, Muslim mengaku tak bisa berbuat apa-apa lagi lantaran dana pengelolaan tidak ada lagi.
“Kalau perbaikan butuh dana lagi, kalau solusinya ya dianggarkan lagi untuk rehab itu di APBDes perubahan. Itu akan saya usulkan kembali, ada niat juga untuk semenisasi ulang lapisannya,” pungkas Muslim.
***red-Yahya
Usut sampai tuntas