mandalapos.co.id, Tasikmalaya- Lantunan ayat suci Al-Quran terdengar dari sebuah bangunan usang selepas waktu Magrib di Jalan Mandalasari, Desa Puspasari, Kabupaten Tasikmalaya. Suara itu berasal dari anak-anak yang tengah mengaji di bangunan Madrasah Diniyah Awaliyah Al Istiqommah, Kampung Babakankiara.
Terharu sekaligus prihatin, melihat antusias anak-anak usia sekolah dasar hingga sekolah menengah di kampung itu mempelajari kitab suci agamanya. Mereka tetap Istiqommah, meski kondisi bangunan tempat mereka belajar sudah tidak layak digunakan.
Dinding-dinding bangunan madrasah ini terlihat retak-retak bahkan hampir terbelah. Jika nasib nahas, bisa saja roboh sewaktu-waktu dan membahayakan para anak di sana.
Pengurus Madrasah Diniyah Awaliyah Al Istiqommah, Muhammad Kardi Sukardi, juga merasakan khawatir. Apalagi anak-anak yang belajar mengaji di sana cukup banyak, yakni berjumlah 87 orang. 39 orang anak diantaranya mengikuti pendidikan di madrasah tersebut pada siang harinya.
“Takut tiba-tiba dindingnya rohoh dan menimpa anak-anak,” ujar Sukardi saat ditemui mandalapos Rabu 7 Juli 2021 siang.
Sukardi sebenarnya tak tinggal diam, pengurus bersama masyarakat juga telah menyampaikan kepada pihak Pemerintah Desa Puspasari, agar bangunan yang dibangun sejak 1994 itu segera dipugar atau dibangun ulang.
“Rencananya akan dibangun Tahun 2020 tapi di tunda karena covid. Harapan saya Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dan Pemerintah Desa bisa segera memperbaiki bangunan itu,” pintanya.
Ditemui terpisah, Sekretaris Desa Puspasari, Deni Sumantri, mengatakan bangunan tersebut awalnya dibangun dengan anggaran swadaya masyarakat. Meski demikian, sejatinya pihak desa telah berencana membangun madrasah tersebut pada Tahun Anggaran 2020 menggunakan Dana Desa (DD).
“RAB nya sudah ada tahun 2020, tapi karena terbentur BLT Covid-19 jadi di cancel dulu,” tutur Deni kepada mandalapos, Kamis 8 Juli 2021.
Deni menyebutkan, pembangunan Madrasah Diniyah Awaliyah Al Istiqommah di Kampung Babakankiara telah masuk dalam proritas pembangunan desa. Namun lagi-lagi, karena terbentur dengan Bantuan Langsung Tunai, pihak desa terpaksa membatalkan pembangunan madrasah tersebut di Tahun 2021 ini.
“Itu sudah prioritas untuk dibangun, cuma DD nya belum bisa dipakai. Kalau BLT DD tak ada di Tahun 2022 ya itu pasti dibangun,” pungkas Deni.
***Yahya