MANDALAPOS.CO.ID,DEPOK- Pemerintah Kota Depokmengalokasikan dana sebesar Rp.180 miliar untuk penanggulangan pandemi Covid-19.
Kota belimbing ’julukan Depok’ menggunakan dana itu untuk kegiatan penanganan pandemi, mitigasi, pengamanan, serta jaring pengaman sosial (JPS). Hal itu diklaim selaras dengan arahan Kementerian Dalam Negeri.
“Dari kasus muncul awal Maret, kami gunakam BTT (biaya tak terduga) murni kita di APBD, lalu refocusing, ada PSBB, sosialisasi, semua kegiatan menggunakan APBD, tidak ada bantuan pusat,” ujar Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok, Nina Suzanna, Jumat 14 Agustus 2020.
Nina mengungkapkan, dari total anggaran tersebut, Pemerintah Kota Depok telah menggunakan dana sekitar Rp 90 miliar untuk penanganan Covid-19 dan dampaknya.
“Lumayan banyak, rincinya saya tidak begitu hafal, sekitar Rp 90-an miliar lah, itu dari mulai tahap pertama ,” kata Nina kepada wartawan.
Sementara itu, lanjut Nina, Bantuan anggaran dari pemerintah pusat baru akan datang dalam beberapa waktu ke depan melalui mekanisme dana insentif daerah (DID).
“Sekarang karena sudah adaptasi kebiasaan baru (AKP), diarahkan untuk program Pemulihan Ekonomi Naisonal (PEN). Kita (Depok) dapat DID tambahan dari pemerintah pusat Rp 13,4 miliar, sebagian juga diarahkan untuk PEN,” ujar Nina.
Meski demikian, anggaran DID itu belum cair saat ini. Nina mengklaim, jumlah itu merupakan keputusan pemerintah pusat setelah Kemendagri dan Kementerian Keuangan menerima usulan program PEN di Depok.
“Bantuan DID kami sampaikan program dulu ke Kemendagri dan Kemenkeu, nanti setelah itu baru cair 100 persen. Ini masih usulan, walaupun anggarannya sudah fixed,” ungkapnya.
“Banyak nanti alokasinya untuk kelompok masyarakat, UMKM , perempuan kepala keluarga. Misalnya, untuk UMKM ada penyertaan modal, itu teknisnya di Dinas Perdagangan dan Industri. Ada di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan misalnya penguatan kepada petani, pemberian bibit, dan seterusnya,” kata dia.
Pandemi Covid-19 di Kota Depok kini memasuki babak baru. Setelah pelonggaran demi pelonggaran dilakukan, lonjakan demi lonjakan juga terjadi selama 2 pekan belakangan. Hingga data diperbarui kemarin, total sudah ada 1.516 kasus positif Covid-19 di Depok, tertinggi seantero Jawa Barat.
Laporan: Herman