mandalapos.co.id, Natuna– Cuaca ekstrem melanda Kepulauan Natuna dan Anambas. Hujan disertai angin kencang di kepulauan Indonesia bagian utara ini juga berpengaruh pada tinggi gelombang laut.
Menyikapi fenomena alam yang rawan mengakibatkan kecelakaan ini, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Mexianus Bekabel, menghimbau masyarakat di Kepulauan Natuna dan Anambas untuk mewaspadai potensi terjadinya kecelakaan di laut.
“Diharapkan pengguna jasa angkutan laut seperti Pelni, ASDP selalu berhati-hati, dan pengguna pompong (perahu) nelayan dan teman-teman kita yang mencari ikan, untuk sementara jangan melaut, karena ini terkait keselamatan semua,” himbau Mexi, saat dihubungi mandalapos, Kamis 15 Juli 2021.
Himbauan Mexi ini juga didasari pada informasi cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terlebih dirinya ingin seluruh masyarakat juga mendapatkan informasi akurat, sehingga bisa terhindar dari kecelakaan.
“Semoga himbauan kami yang sesuai data BMKG ini bisa dipahami dan diikuti oleh warga nelayan maupun pengguna pompong,” harap Mexi.
Sementara itu, BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang terjadi di perairan sekitar wilayah pelayanannya, pada tanggal 14 Juli 2021 kemarin.
Dalam narasi peringatan yang berlaku mulai tanggal 15 hingga 16 Juli 2021 itu disebutkan, tinggi gelombang 1,25 meter sampai 4 meter, berpeluang terjadi di perairan Kepulauan Anambas, Perairan Kepulauan Natuna, dan Laut Natuna Utara.
*** Alfi/Man