mandalapos.co.id, Tasikmalaya– Bayi kembar asal Desa Puspajaya, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya meninggal dunia, Kamis (15/07). Salah satu bayi tersebut diketahui meninggal terpapar COVID-19, sementara saudaranya dengan diagnosa medis lain.
Awalnya, anak pasangan suami istri Didi Darsono (33) dan Iis (28) mengalami kejang. Usai ditangani di Puskesmas Puspahiang, kedua bayi berusia 9 bulan ini dirujuk ke RSUD SMC.
Keduanya langsung masuk ruang ICU dengan penurunan kesadaran. Diagnosa alami Broncopnemonia, dehidrasi, serta saturasi oksigen menurun.
Ditemui mandalapos, Kepala Desa Puspajaya, Dede Rahmat, mengatakan orang tua bayi tersebut memiliki kekurangan mental. Sehingga Dede ikut membantu mengurusi proses penyerahan jenazah bayi tersebut.
“Satu malam di rumah sakit, besoknya sebelum maghrib dapat berita bayi yang namanya ridwan meninggal dunia. Saya dapat info dari pak RT, anaknya Didi meninggal, karena kemarinya pak RT mengurusi keterangan tidak mampu, supaya pihak rumah sakit lebih percaya saya kesana langsung untuk mengurusnya, alhamdulillah jenazah bisa dibawa pulang,” cerita Dede, Sabtu 17 Juli 2021, usai menyerahkan bantuan sembako kepada keluarga Didi.
Lanjut Dede, jenazah bayi Ridwan beres dimakamkan sekitar jam 8 malam. Namun kabar duka kembali didapatinya, pasalnya selang satu jam pemulasaran jenazah bayi Ridwan, sekitar jam 9 malam Dede kembali mendapatkan kabar bahwa bayi beranama Riswan meninggal dunia.
“Hasil pemeriksaan terpapar covid-19, pengurusan di rumah sakit sesuai prokes. Tetapi karena sudah terlalu malam, tim pemakaman rumah sakit ga bisa meluncur. Akhirnya tim gugus tugas desa yang melakukan pemakaman, jenazah datang sekitar jam 12 lebih, dan selesai pemakaman jam 1 dinihari,” sebut Dede.
Menyusul meninggalnya balita kembar ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya melalui Puskesmas Puspahiang langsung melakukan upaya penelusuran kontak erat. Informasi dihimpun kedua orang tua bayi kembar itu dalam kondisi sehat.
***Yahya