mandalapos.co.id, Natuna– Seorang warga Desa Batu Berian, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna-Kepri, diduga kesurupan saat akan divaksin oleh petugas kesehatan. Jumat 30 Juli 2021, siang.
Berdasarkan video amatir yang diterima mandalapos, terlihat seorang perempuan berbaju merah berteriak-teriak sambil membawa senjata tajam berupa parang.
“Iya benar itu warga saya, dan sebelumnya juga sudah kita ingatkan petugas Puskesmas bahwa di tubuh warga saya itu ada mahluk halus, dianya mau di vaksin tetapi mahluk yang ada didalam tubuhnya tidak mau divaksin, saya selaku kades tentu mengetahui kondisi warga saya dan kejadian seperti itu pernah terjadi sebelumnya”, kata Kepala Desa Batu Berian, Meriadi, melansir Antara.
Meriadi mengaku tidak mengetahui dan melihat langsung, namun Ia memastikan hal itu memang benar terjadi di Desa Batu Berian.
“Saat kejadian saya berada di dalam kantor, seperti apa persisnya saya tidak tahu banyak, tetapi saya mendengar dan mengetahui kalau ada kejadian itu”, ungkapnya.
Awalnya menurut Kades warganya itu sempat datang dan mau untuk menjalankan program vaksin gratis tersebut.
“Pada saat Ia datang kondisi baik – baik saja, namun setelah di dalam (Gedung pertemuan desa tempat dilakukan vaksin) saya tidak mengetahui persis, saya juga tidak melihat langsung”, jelasnya.
Atas kejadian tersebut, Kades juga menyampaikan bahwa sebelumnya Ia telah memberikan saran agar petugas vaksin mempertimbangkan hal tersebut.
“Sudah saya sampaikan, namun pihak kesehatan ingin memeriksa terlebih dahulu sebelum dilakukan vaksin, mungkin pihak kesehatan lebih mengetahui hal tersebut”, kata Kades.
Ia juga menegaskan pada dasarnya semua warga ingin dan mau mengikuti program vaksin, namun ada hal tertentu yang membuat warga tidak bisa divaksin.
“Ada juga warga kita memang tidak bisa divaksin karena ada riwayat penyakit seperti jantung, pada intinya warga saya tersebut Ia mau divaksin cuma itu tadi mahluk halus yang ada di tubuhnya itu tidak mau divaksin”, kata Kades.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah saat dikonfirmasi mengatakan kejadian tersebut berawal dari salah satu warga minta dikeluarkannya surat keterangan vaksin tanpa mengikuti vaksin.
“Info yang saya dapat dari Kepala Puskesmas yang bersangkutan tidak mau divaksinasi, tapi minta dikeluarkan surat sudah divaksinasi, tentu saja ditolak sama dokternya, karena ditolak makanya ngamuk”, kata Hikmat.
Tidak hanya itu, menurut Hikmat ketika para petugas meninggalkan gedung pertemuan dimana tempat dilakukan vaksinasi kembali dihadang.
“Ketika petugas mau pulang dihadangnya pakai parang tapi bisa ditenangkan sama petugas, Alhamdulillah tidak ada yang terluka”, ujarnya.
Editor: Alfian