Suka Cita Orang Tua di Tasikmalaya Menyambut Belajar Tatap Muka Terbatas

0
417
kegiatan belajar tatap muka di SDN 1 Cintaraja , Tasikmalaya, Jum'at (6/8) (foto : Yahya)

Mandalapos.co.id, Tasikmalaya- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang dimulai pada Selasa 3 Agustus 2021 disambut gembira oleh sejumlah orang tua siswa. Mereka mengaku, senang anak mereka bisa kembali bersekolah meskipun harus menerapkan kebiasaan baru.

Salah satu sekolah yang mulai menguji coba PTM yakni SDN 1 Cintaraja Kecamatan Singaparna, Tasikmalaya, yang sudah dimulai sejak Selasa, 3 Agustus 2021 kemarin.

Riska (30) salah satu orang tua asal Kecamatan Singaparna mengaku bahagia dengan dimulainya PTM meskipun masih dilakukan secara terbatas. Pasalnya, sudah satu tahun ajaran, anaknya yang duduk dibangku kelas 3 di SDN 1 Cintaraja selama ini mengikuti sistem belajar daring.

“Alhamdulilah, sebagai orang tua saya merasa bahagia, begitupun anak lebih bersemangat berangkat ke sekolah,” ucap Riska kepada mandalapos, Jum’at (6/8).

Sebagai upaya antisipasi, lanjut Pipit, Ia tidak lupa selalu mengingatkan anaknya untuk tetap menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun sesuai aktivitas belajar. Bahkan, ia juga membekali anaknya satu botol handsanitizer.

“Saya bekali juga makanan, biar tidak jajan sembarangan. Saya ingatkan juga untuk tidak melepas masker,” ucap ibu rumah tangga itu.

Kebahagian serupa juga dirasakan orang tua lainnya, Novi (29). Novi mengatakan, setelah hampir satu tahun anaknya mengikuti sistem belajar daring. Saat ada keputusan pembelajaran tatap muka, anaknya langsung merasakan senang.

“Anak juga senang, aya juga senang. Akhirnya bisa belajar di sekolah. Udah satu tahun ini kan belajarnya dirumah terus,” ujar Novianti.

Diceritakan Novi, bagi orang tua, banyak suka dan duka saat menemani anak belajar daring. Sukanya, orang tua lebih leluasa dalam mengawasi anak dan pembelajaran anak.

“Kebanyakan dukanya, karena kita tidak faham pembelajaran dan cara nenyampaikan kepada anak, terus anak kadang kalau diajarin sama kita kan suka malas, mungkin beda ya rasanya dibandingkan dengan gurunya,” ujar Novi.

Belum lagi, lanjut Novi, tugas yang diberikan oleh guru semasa belajar daring malah lebih banyak diselesaikan orang tua.

Sementara itu, salah seorang guru SDN 1 Cintaraja yang ditemui mandalapos , Jum’at (6/8) pagi, mengatakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas diberlakukan sesuai nomor urut absensi siswa dan dilakukan bergiliran setiap hari.

Absensi siswa urut 1 hingga 14, melakukan kegiatan uji coba PTM di sekolah selama dua jam mulai pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB. Sedangkan untuk absensi siswa dari nomor urut 15 hingga 28, dilakukan pembelajaran daring.

“Untuk hari berikutnya, itu dibalik. Nomor urut 1 sampai 14 daring dan nomor urut 15 sampai 28 uji coba PTM tatap muka,“ ucap Eti Setiawati salah satu guru.

***Yahya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini