Mandalapos.co.id, Tasikmalaya- Kekompakan Masyarakat dan Pemerintah Desa Luyubakti, Kabupaten Tasikmalaya, patut diacungi jempol dan menjadi contoh bagi desa lainnya di Indonesia. Pasalnya, tanpa mengandalkan bantuan dari pemerintah, mereka tergerak untuk membantu sesama warga desa, yang selama ini hidup di rumah tak layak huni.
Rumah tersebut milik Soparna, Warga dusun Cilangkap I Desa Luyubakti. Terlihat rumah milik Soparna yang sudah mulai rapuh, hanya memiliki luas sekitar 3 x 6 meter, berdinding anyaman bambu, dan bertiang kayu.
Ditemui mandalapos Senin (9/8) kemarin, Kepala Desa Luyubakti, Suryana, menceritakan awal mulanya dia mendapatkan laporan dari Kepala Dusun Cilangkap 1, terkait ada warga yang tinggal di rumah tidak layak huni.
Setelah melakukan pengecekan, Suryana mendapati keluarga yang tinggal di rumah tersebut dalam keadaan kurang mampu. Bergerak cepat, Surayana pun menggelar musyawarah dengan lembaga desa dan tokoh masyarakat untuk membantu keluarga Soparna.
“ Alhamdulillah pak kita disini ada infak dan sedekah dari warga tiap bulan. Dana itu kita kumpulkan dan diserahkan ke Baznas kabupaten, setahun terkumpul kemudian dikembalikan oleh Baznas sesuai penggunaan yang akan disalurkan, baik untuk rehab rumah, santunan orang jompo, dan lainya. setelah berembuk disepakati dana dari Baznas akan digunakan untuk rehab rumah tidak layak huni milik saudara Soparna,” terang Suryana.
Adapun jumlah uang yang digelontorkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berjumlah Rp 4,8 juta. Hebatnya, selain mengandalkan uang dari Baznas, Masyarakat Luyubakti tetap memberikan sumbangan untuk pembangunan rumah tidak layak huni milik Soparna. Bantuan tersebut berupa kayu, Bambu, makanan, dan menyumbang tenaga.
“Sekarang alhamdulillah sudah 70 persen, insyaallah 30 persen lagi akan tuntas lah berkat kekompakan masyrakat,” ujar Suryana.
Kedepan, Suryana pun berharap dari bantuan infaq dan sedekah masyarakat di Baznas, dapat kembali membantu warga Desa Luyubakti lainnya yang masih tinggal di rumah tidak layak huni.
Masih kata Suryana, selain kompak, Warga Desa Luyubakti juga sangat taat membayar Pajak Bumi dan Bangunan. Hal ini membuat Desa Luyubakti ditetapkan sebagai desa sadar hukum dan telah memenangi lomba taat pembayaran PBB selama 6 tahun berturut-turut.
***Yahya