Mandalapos.co.id, Jakarta- Sebuah kantor di Jalan Sunter Agung Timur 9, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, terbakar hebat, Sabtu(14/8).
Belakangan diketahui, kantor tersebut milik PT Aneka Warna Indah, yang bergerak dalam hal distributor alat percetakan.
Api melahap bangunan itu mulai pukul 08.25 WIB itu. Menurut Rudi, salah seorang pegawai kantor tersebut, bercerita kebakaran terjadi saat dirinya sedang tidur di mess perusahaan.
Lalu, dia dibangunkan temannya saat ada asap tebal memenuhi kantor.
“Saya posisi sedang tidur, dibangunin temen-temen, ada gudang yang terbakar dari atas. Tadi sih nggak terlalu besar, selang beberapa jam merembet,” kata Rudi, di lokasi kebakaran.
Rudi langsung meninggalkan lokasi kebakaran. Ketika itu dia melihat kobaran api dari lantai 3 dan mendengar suara benda jatuh saat kebakaran terjadi.
“Posisi lagi libur. Karyawan yang di sini sedikit, yang lain ada yang pulang, ada yang tinggal di sini 7-8 orang lah. Korban nggak ada, cuman barang-barang nggak terselamatkan sih,” kata Rudi.
Personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu berusaha terus memadamkan kobaran si jago merah tersebut
Sebanyak 16 unit mobil pemadam kebakaran dan satu unit mobil Bronto Skylift juga dikerahkan untuk melakukan pemadaman.
Pengerahan Bronto Skylift panjang 104 meter untuk memadamkan api ke arah lantai 3 gedung yang sulit dijangkau oleh petugas.
Proses pemadaman di kantor percetakan itu memakan waktu lebih dari 9 jam.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Rahmat Kristantio mengatakan, petugas tiba di lokasi kebakaran pukul 08.23 WIB.
Ketika itu petugas mendapati asap tebal sudah memenuhi seisi gedung dan langsung melakukan penanganan dari luar.
“Tadi hanya asap keluar, anggota pertama sudah sempat naik ke atas. Tapi karena asap sangat pekat, jarak pandang terbatas,” ucap Rahmat, di lokasi, Sabtu (14/8/2021) petang.
Namun akibat kondisi yang tidak mendukung itu membuat petugas akhirnya memutuskan untuk mundur dan mencoba pemadaman dari luar.
Selain medan yang sulit dijangkau petugas, ada kendala lain dihadapi di lapangan yakni sulit mendapatkan sumber air.
“Karena sumber air di sini ternyata nggak tercover, akhirnya buat sumber air baru,” katanya.
***Dame