Pemkot Tasikmalaya Ajak UMKM Manfaatkan Pasar Digital

0
942
Ilustrasi E-Commerce

Mandalapos.co.id, Tasikmalaya- Wabah COVID-19 yang melanda Indonesia, termasuk Kota Tasikmalaya telah mengganggu kegiatan usaha industri UMKM, terutama yang berdampak cukup parah yakni industri produk non-makanan.

Persoalan usaha itu, membuat pemerintah pusat maupun Pemkot Tasikmalaya berusaha mendorong pelaku usaha agar tetap bertahan dan memanfaatkan pasar digital atau pemasarannya secara daring.

Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Pengembangan dan Pemberdayaan Industri pada Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Tasikmalaya Dadang Ginanjar.

“Pemerintah mendorong para pelaku UKM supaya bertahan dan berinovasi,” katanya saat dikonfirmasi, Senin (16/8).

Lanjut Dadang, Pemkot Tasikmalaya juga telah merealisasikan program pelatihan pemanfaatan pasar digital, untuk mendorong pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) menggunakan sistem jual beli produk secara elektronik atau e-commerce.

“Kita ada pelatihan e-commerce bagi seribu pelaku usaha UKM di Kota Tasikmalaya, dengan teknologi e-commerce tidak terbatas lokal, bisa pengiriman ke mana pun atau keluar,” sebut Dadang.

Dia menerangkan, pelaku usaha yang mengikuti program pemanfaatan teknologi digital itu, diberi pelatihan cara memasarkan produk melalui media sosial seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, dan cara memotret maupun menulis narasi produk agar menarik.

“Pelatihan e-commerce ini kerja sama dengan Tokopedia, Bukalapak, bagaimana cara memasarkan melalui IG, WA, cara membuat foto produk, cerita tentang produknya sendiri, semua diajarkan,” ungkapnya.

Dadang mengklaim, pemanfaatan pasar daring itu telah terbukti ampuh dan memberikan keuntungan bagi pelaku usaha, salah satunya yang telah dibuktikan oleh pelaku usaha makanan di Kota Tasikmalaya.

Ia berharap produk usaha lainnya yang menjadi ciri khas Kota Tasikmalaya seperti bordir, payung geulis, alas kaki, kerajinan mendong bisa lebih maksimal memanfaatkan pasar daring agar tetap mendapatkan keuntungan di tengah pandemi COVID-19.

“Dalam kondisi saat ini yang bisa memasarkan secara online bisa bertahan, karena sekarang zaman online,” katanya.

***Yahya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini