Berhasil Tekan Stunting, Kabupaten Bogor Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program DAHSAT

0
579
Keberhasilan menekan angka kekerdilan menjadikan Kabupaten Bogor didapuk sebagai tuan rumah peluncuran program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat) yang diprakarsai Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).(Foto: dok. Pemkab Bogor)

Mandalapos.co.id, Bogor– Berkat sosialisasi dan edukasi  untuk hidup sehat yang gencar dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat. Angka Stunting atau kekerdilan di daerah itu berhasil ditekan sebanyak  12,69 persen, dari keseluruhan jumlah balita sekitar 850 ribu orang.

Hal itu diungkapkan Bupati Bogor, Ade Yasin dalam peluncuran program Dapur Sehat Atasi Stunting di Cibinong, Bogor, Jumat(20/8).

“Untuk mencapai target itu, kami mengajak masyarakat untuk hidup sehat, menjaga pola makan yang baik, terutama ibu hamil dan ibu menyusui karena tumbuh kembang balita oleh asupan ibu yang baik,” tutur Bupati Bogor, Ade Yasin.

Dikatakanya, pada Tahun 2019 lalu angka kekerdilan di Kabupaten Bogor menyentuh 32,9 persen. Angka tersebut terus diminimalisasi hingga 10 persen pada akhir Tahun 2022.

Keberhasilan menekan angka kekerdilan itu menjadikan Kabupaten Bogor didapuk sebagai tuan rumah peluncuran program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat) yang diprakarsai Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Ade Yasin menilai, kekerdilan lebih banyak disebabkan kekurangan gizi pada anak, sehingga menghambat pertumbuhan.  Maka, dengan program Dahsat ini, akan membentuk kampung berkualitas dengan tujuan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya gizi sejak mengandung hingga memiliki balita.

“Seperti edukasi ibu hamil dan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif selama dua tahun, ada juga berbagi ilmu tentang perbaikan gizi jika memang memiliki balita kerdil atau gizi buruk,” kata Ade Yasin.

Sementara itu, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo yang hadir secara virtual mengatakan kekerdilan masih menjadi perhatian serius untuk dientaskan di Indonesia. Pasalnya, Indonesia menduduki urutan 108 dari 132 negara dengan angka kekerdilan tertinggi secara internasional.

“Dari tahun ke tahun angka kekerdilan kita terus membaik. Terakhir sudah 27,76 persen dan akan kita tekan hingga 14 persen hingga 2024, sesuai arahan Presiden. Maka ini perlu peran serta dari seluruh kota dan kabupaten,” paparnya.

***Herman

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini